Sabtu, 29 Januari 2011

miskin itu kewajiban

Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
1
JUDUL:
Miskin itu Kewajiban
PENULIS:
Endik Koeswoyo
� all rights reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang
Desain Sampul: PiON Creative
Diterbitkan oleh: Perberbit Independen Online
http://pionbanget.blogspot.com
2008
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
2
::Dari Penerbit::
Sebuah kebanggan tersendiri untuk PiON yang dipercaya oleh Endik Koeswoyo
untuk menjadi wadah guna mempublikasikan tulisan ini -jika memang kami belum layak
disebut sebagai sebuah penerbit-. Crew PiON dengan bangga mempersembahkan sebuah
naskah yang menurut kami luar biasa. Betapa tidak, tulisan demi tulisan mengalir begitu
saja dengan bahasan-bahasannya yang menggigit. Bab demi bab melantunkan sebuah
kenyataan dimana kemiskinan masih menjadi momok buat bangsa ini.
Bukan salah siapa-siapa memang. Tapi setidaknya dengan membaca buku ini
kami mengharapkan kita semua bisa mengambil sebuah hikmah akan apa yang telah
terjadi pada tanah tumpah darah kita tercinta ini? Begitu beratkah beban hidup yang di
dijalani oleh sebagian besar warga negara kita? Endik Koeswoyo, membidiknya dengan
sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pelaku dan sebutlah dia adalah sebagai
penderita. Dengan gaya humornya yang dialogis, buku ini mengemas satu tema yang
sebenarnya tragis, menjadi sebuah buku yang menyenangkan. Sekali lagi, menyenangkan
untuk di baca dan menyenangkan jika kita bisa sekiranya sudi mengambil hikmahnya.
Miskin Itu Kewajiban! Ya sebuah kata yang patut kita kaji ulang. Namun apapun
yang ditulis dalam buku -sejak tahun 2003 hingga 2006- adalah protet nyata di mana kita
hidup diantara jutaan rakyat miskin. Dan patutlah sekiranya kita bertanya ulang, benarkah
jika miskin itu kewajiban? Perlu diketahui, Crew PiON tidak mengedit satu kalimatpun.
Bahkan satu hurufpun tidak, selain memberikan tambahan berupa pengantar penerbit dan
sedikit cerita mengenai penulis. Jadi buku yang anda baca ini telah tersimpan selama
kurang lebih Tiga tahun. Apakah Tiga tahun itu kehidupan telah berubah?
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
3
Terimaksih telah sudi membaca Miskin Itu Kewajiban. Buku ini merupakan
sebuah buku yang berlabel Donasi jadi anda berkewajiban memberikan donasi tanpa ada
batasan jumlah.
Alamat Pendonasian untuk buku ini::
Bank: Mandiri Cab Yogyakarta
No Rek: 137 0005 698 564
Atas Nama: Asih Kusumaningtyas
Kode Donasi Buku Ini: 345
(Kode Donasi adalah angka unik yang wajib anda tambahkan pada 3 digit terakhir uang
yang anda kirimkan :: contoh :: Tranfer Rp. 10.000.00 =� Setelah di isi dengan Kode
Donasi maka menjadi Rp. 10.345.00 ) Setelah melakukan tranfer untuk pendonasian
segera kirimkan email ke penerbit_online@yahoo.com.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
4
Daftar Isi...
I. Pengantar Kemiskinan...
II. Miskin dan Politiknya
III. Subsidi Rakyat Miskin, Tambah Dong!
IV. Nasi Kucing VS Kucing Kantor
V. Angkot dan Budaya Kredit
VI. Selebriti Kemiskinan
VII. BBM dan ASI
VIII. Penyelamat Kemiskinan Kota
IX. Miskin itu Kewajiban
X. Orang Miskin dan Obrolannya
XI. Kemiskinan dan Sampahnya
XII. Gunung dan Tanah Longsor
XIII. Rakyat Miskin Bersatu Negara Apa Jadinya
XIV. Miskin Never Ending...
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
5
I. Pengantar Kemiskinan...
Ketika saya bangun tidur, lalu pergi kedapur dan tidak ada apa-apa disana apakah
saya tergolong rakyat miskin? Ketika perut saya merasa lapar dan saya tidak mampu
membeli makanan apakah saya tergolong rakyat miskin? Ketika saya ingin pulang
kampung dan tidak mempunyai ongkos pulang apakah saya termasuk rakyat miskin?
Ketika saya ingin terus kuliah tapi �mandek� di jalan gara-gara tidak mampu membayar
uang ujian, apakah saya tergolong rakyat misakin? Apakah ketika....Apakah ketika...yang
lain menyebabkan saya tergolong menjadi rakyat miskin?
Apakah ketika saya duduk di kafe dan menikmati segelas capucino saya tergolong
orang kaya? Apakah ketika saya nongkrong di bar dan menikmati sebotol bir ber-merk
luar negeri saya termasuk orang kaya? Apakah ketika saya memakai jas necis, sepatu
klimis dan dasi saya sudah termasuk orang kaya? Apakah ketika saya naik mobil mewah
saya adalah orang kaya? Apakah ketika main golf saya termasuk orang kaya? Apakah
ketika saya makan di restoran siap saji saya juga tergolong orang kaya? Apakah ketika
saya....apakah ketika saya....termasuk orang yang tergolong kaya?
Begitu banyak pertanyaan yang mengganjal di benak ini ketika saya adalah bukan
siapa-siapa. Miskin segan kaya nggak pernah mau! Di bilang miskin saya masih bisa
bertahan hidup di kota Jogja yang damai ini. Di bilang kaya, makan saja kadang sehari
sekali �alih-alih makan mie rebus- itupun dibeliin teman. Lalu, dimana dan siapa miskin
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
6
sebenarnya pantas disandangkan? Kepada orang seperti saya yang paling anti dan tidak
mau di bilang �miskin�? Padahal saya memang tidak punya apa-apa, mobil? Motor?
Sepeda pancal? Belum punya! Mudah-mudahan dalam waktu dekat.
Ketika saya bergaul dengan remaja, maka yang terlintas dibenak saya adalah
pacaran. Ketika saya bergelut dengan mereka dan di jadikan tempat curhat, maka
muncullah sebuah buku dengan judul �Indahnya Cinta Ditolak� �itupun kalau di
terbitkan-. Katika Pakdhe Seno Gumira Ajidarma berkumpul dengan orang-orang
Jakarta, maka muncullah �Affair� Obrolan tentang Jakarta�. Ketika Mas Eko berkutat
dengan orang miskin yang sakit maka mumcullah �Orang Miskin Dilarang Sakit�. Lalu
ketika saya adalah salah satu bagian dari rakyat miskin (mudah-mudahan tidak
selamanya) maka yang muncul dalam benak saya adalah �Miskin itu Kewajiban� karena
menjadi orang kaya adalah pilihan.
Tulisan-tulisan dalam buku �yang lebih mirip kumpulan untuk rubik opini- ini
tidak pernah diterbitkan oleh media masa manapun. Karena saya terlalu sayang tulisan itu
terbuang percuma, maklum saya tidak punya �orang dalam� di media. Ha...ha...Media
masa juga manusia, memungkinkan terjadinya KKN. Maaf Bapak-bapak media. Karena
beberapa kali saya kirim opini kebeberapa koran, tidak pernah ada respon sedikit pun.
Tulisan yang saya garap sambil ngantuk-ngantuk itu raib seperti detelan setan. Kalau
ditelan bumi masih bisa saya cari, tapi ditelan setan kemana saya harus mencari setan!
Mungkin saya jera, mungkin juga saya kecawa. Tidak semua memang, ada yang berbaik
hati membalas email saya �Maaf...opini anda tidak sesuai dengan tema�. Dengan balasan
seperti itu saja saya sudah sangat puaaaas! Dewan redaktur yang terhormat, tolong
konfirmasi kepada penulis kalau karya mereka tidak dimuat. Atau memang rakyat miskin
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
7
tidak boleh dan tidak pantas dikonfirmasi? Intinya masih sama, saya suka menulis apa
saja yang ada di benak ini, saya menulis buku ini tanpa ada beban, tidak harus bingung
mencari sumber kemana? Saya adalah sumber yang tidak pernah kering. Karena saya
sedang menjalani sebuah kewajiban yaitu �miskin� sebelum saya nantinya menentukan
untuk memilih menjadi orang kaya. Ha...ha...Imposible is nothing!
Membicarakan orang miskin bukan hanya pengemis, pemulung dan pengamen.
Banyak orang miskin di sekitar saya. Bangun tidur saya menjadi orang miskin sekali,
suatu ketika saya menjadi orang kaya dengan uang di kantong yang cukup banyak. Suatu
ketika saya memberi seorang pengamen sebungkus rokok, suatu ketika saya menjadi
pengamen yang tidak di beri apa-apa? Itulah hidup kawan...tetap indah dari segi manapun
kita melihat ketika kita masih bisa beryukur atas semua yang kita jalani. Langit mendung
pertanda hujan, bukan tidak menutup kemungkinan hujan turun sangat lebat dan banjir
datang. hati-hati banjir meraja lela belakangan ini. Ha...ha...
Endik Koeswoyo
Januari 2006
Sewon ketika Air naik sampai selutut....
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
8
II. Miskin dan Politiknya
Siapa bilang miskin itu susah?
Orang miskin juga bisa tertawa ngakak layaknya orang-orang kaya yang berduit.
Hanya saja orang miskin lebih sering mikir tentang cara mendapat uang.
Jadilah sebuah peta kemiskinan yang terkotak-kotak dan berwarna-warni.
Miskin adalah alternative pilihan yang wajib di pilih ketika kita tidak mampu
menyandang gelar orang kaya. Tapi bagaimanapun juga, jadi orang kaya itu lebih baik.
Orang kaya sekali sentil dan membuang hartanya, jadilah orang miskin. Orang Miskin
sekali sentil dan mengeruk harta sebayak-banyaknya tetap miskin. Siapa yang mau jadi
miskin angkat tangang? Loh kok tidak ada yang angkat tangan! Ayo anak-anak siapa
yang ingin jadi orang kaya? Saya Buuuuuu! Sahut para siswa serentak. Anak kecil saja
tau kalau kaya itu lebih enak; banyak uang, punya mobil banyak dan bisa beli apa saja.
Termasuk membeli hukum. Nggak mungkin rakyat miskin beli hukum. Nggak mungkin
rakyat miskin menyuap kepada hakim sampai 109 jeti? Paling juga 20.000; itupun
minjem tentangga saat sama-sama ketilang gara-gara nggak punya SIM. SIM maksudnya
Surat Ijin Mengemudi, bukan SIM yang artinya Surat Ijin Miskin. Ha...ha...sudahkah
anda punya Surat Ijin Miskin hari ini? Segera urus ke-Keluarahan terdekat. Bila telah
memiliki SIM anda akan mendapat uang dari kantor pos sebesar Rp. 300.000;00 lumayan
untuk kredit motor motor baru! Atau panci baru!
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
9
Bagaimanapun juga bagi anda yang saat ini termasuk miskin, maka anda wajib
mejalaninya. Tidak bisa menolaknya. Hanya saja kita yang miskin bisa berusaha untuk
menjadi kaya �itupun kalau kita tidak di injak lebih dulu oleh yang kaya-. Miskin adalah
pilihan yang harus kita jalani. Kita harus sabar ketika predikat miskin menggelaut di
bahu. Rasa sabarmenjadi yang tersingkirkan adalah wajar. Pernah melihat rakyat miskin
di elu-elukan laiknya seorang pejabat kaya? Naik mobil di bukakan pintu, jalan di karpet
merah, mau makan diperiksa dulu sehat apa nggak makanan? Mau minum di tes dulu
minumannya, ada racun apa nggak? Kalau ada, itu bukanmiskin namnya. Orang miskin
hanya bisa menjadi menonton saja, penontonpun yang paling belakang.
Perut melilit kerocongan namun tetap bekerja keras, mata mengantuk namun
masih terus bekerja. Itulah orang miskin. Perut gendut penuh lemak dan selalu
kekeyangan, mata mengantuk bersandar di kursi empuk lalu tidur di balik meja kantor, di
ruang rapat, hingga di kantor MPR pusat. Itulah orang kaya, yang tidak tau diri.
Waktunya kerja malah molor, waktunya molor malah keluyuran cari ceperan. Siapa yang
tidak marah? Trus kalau rakyat tidak percaya kepada pejabat gendut, katanya
membangkang? Di tuduh makar gara-gara memilih membajak sawah dari pada ikut
pemilu? Rakyat miskin serba susah, pilih partai yang bayar nggak sesuai hati nurani, pilih
yang nggak bayar kok eman-eman uang Rp. 50.000;00. Bisa buat beli beras Sepuluh kilo,
gula dua kilo, kopi satu Kilo. Cukup deh buat makan seminggu. Ada 10 partai yang
memberi uang! Dalam satu kali masa kampanye rakyat miskin bisa leha-leha tanpa harus
kerja. 1 partai Rp. 50.000;00 X 10 partai = Rp. 500.000;00 bersih tanpa dipotong pajak.
Belum lagi kaos baru dan beberapa bungkus Mie rebus dari partai yang juga Miskin.
Ha...ha...Politikus di politiki rakyat miskin. Belum lagi masa kampanye Bupati? Ada 3
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
10
calon, Rp. 150.000;00 bonus mie rebus rasa soto dan tiga buah kaos baru bisa dengan
mudah didapatkan. Siapa yang salah? Pejabat yang menyuap ataukah pilihan rakyat
miskin? Tentu salahnya pejabat yang nyuap, mereka atau itu salah, mereka tau itu
melanggar hukum lalu masih dilakukan? Apa karena uangnya terlalu banyak dan
melimpah ruah? Hanya untuk jadi bupati rela mengekuarkan uang Hingga 20 Milyar?
Apakah gaji bupati cukup untuk mengembalikan modal? Aduh...pantesan uang aspal di
embat juga. Lebaih miskin harta namun kaya hati. Lebih baik lagi Kaya harta kaya hati
dan juga dermawan.
Rakyat miskin jumlahnya berjibun. Dan itulah yang dibaca para politikus hitam.
menyuap mereka untuk di jadikan pendukung. Dalam sebuah kampanye, tidak ada rakyat
miskin maka kampanye sepi. Pati sepi, orang-orang berdasi tidak akan mau berpanaspanas
seharian di lapangan dan berterisk-teriak mendukung partai. Betul tidak? Di
lapangan yang jumlahnya berjibun itu 90% warga miskin. Mereka datang bukan karena
simpatik pada politikus dan oratornya, mereka tidak tertarik sama sekali dengan programprogram
yang diusung para caleg. Mereka lebih menikmati kampanye sebagai hiburan
gratis. Musik dangdut, atau goyangan artis cantik. Selain kampanye menjadi hiburan
gratis mereka yang datang juga akan mendapat pesangon. Katanya untuk beli bensin,
lumayan Rp. 50.000;00 dapat kaos dan sebungkus rokok. Hanya modal teriak-teriak
meneriakkan nama partai. Nggak dibayar? Nggak bakalan mau.
Siapa bilang rakyat miskin itu bodoh dan mau di suap? Taukah anda wahai
politikus, andalah yang -maaf - sedikit bodoh menyuap mereka. Anda itu di bodohi
rakyat yang anda suap. Apa ada jaminan uang yang Rp.50.000;00 itu membuat mereka
menjadi memilih anda? Ha...ha....namanya saling membodohi. Buang-buang uang untuk
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
11
menyuap, tapi kalau tidak menyuap siapa yang datang berkampanye? Relasi anda yang
berdasi? Mahal membayar orang kaya untuk menghadiri kampanye anda. Untuk
mendatangkan penyanyi dangdut kelas desa saja �yang biasanya mau dengan amplop
berisi Rp.45.000;00 pada hari biasa- mereka akan mau mengenakan kostum partai anda
dengan bayaran Rp. 450.000;00 saat musim kempanye. Ha...ha...rakyat miskin juga bisa
berpolitik.
Apalagi kepercayaan publik kepada politik sudah memudar sejak lama. Karena
apa? Karena hampir semua menyuap mereka. No money no politik. Nggak ada uang
nggak nyoblos. Di kasih uangpun kadang pilih yang memang mereka sukai dan mereka
kenal walau sekedar lewat koran.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
12
III. Subsidi Rakyat Miskin, Tambah Dong!
Budayakan antri belum bisa jadi trend.
Apalagi anda termasuk orang yang menerima dana konpensasi BBM.
Karena jumlah rakyat miskin terlalu banyak aksi dorong mendorong masih terlihat jelas.
Karena antriannya juga sangan puanjang benget sekali.
Sampai berhari-hari belum selesai juga ngantrinya.
Siapa yang menolak kalau dikasih yang namanya duit! Nggak ada. Semua pasti
mau apa lagi cuma-Cuma. Rakyat miskin yang katanya mendapat bantuan, semakin hari
jumlahnya semakin banyak. Kenapa? Karena menjadi miskin itu dapat duit. Lebih baik
ngaku miskin dari pada ngaku kaya tapi nggak dibayar. Betul tidak? Yang miskin berebut
kartu konpensasi BBM, yang atas berebut kursi. Lalu bagaimana nasip anak cucu kita
nanti, berebut apakah mereka? Berebut hutan tentu saja hutan telah raib. Berebut tanah?
Ambalat saja sudah diperebutkan lebih dulu. Lalu berebut apa dong! Berebut pacar! ya
itulah yang dilakukan yang dilakukan remaja saat ini. Males berebut kursi lalu jadilah
mereka politikus cinta. Berebut pasangan, berebut jarum suntik, berebut hasil bumi �
ganja-. Karena mereka tidak punya tempat mengadu. Para orang tua di tuntut lebih untuk
memikirkan nasib ekonomi. Tidak menutup kemungkian para remaja hanya mampu
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
13
berebut pasangan dan bergantian pasangan. Buktinya? 60% penguidap HIV/AIDS adalah
remaja.
Hoi...kembali kepada subsisi yang diberikan pemerintah kepada rakyat miskin.
Kucuran dana segar itu bagaikan harta karun yang ditemukan rakyat miskin. Lalu
mungkinkah jumlahnya di tambah? Munkin benget kalau para pejabatnya tidak korupsi.
hanya saja dampak negative-nya jelas. Banyak rakyat miskin yang menjadi malas.
Tinggal ongkang-ongkang di rumah dapat uang Rp. 300.000;00. Jiwa pengharap akan
muncul di benak setiap rakyat miskin. Iri akan muncul dari mereka-mereka yang tidak
mendapat uang itu. Lalu muncullah keributan antar warga miskin. Dan itu sudah terjadi.
Dana konpensasi yang jumlahnya Rp.300.000;00 kalau dinaikkan menjadi
Rp.3.000.000;00 bisa apa tidak? Biar semua warga negara indonesia menjadi penduduk
kaya. Ha...ha...kapan ya? Harapan untuk mendapatkan dana segar itu masih mengelora
dibenak warga indonesia, baik yang miskin dan yang benar-benar miskin. Asal tau ya!?
Banyak muncul penduduk yang miskin dadakan ketika dana itu mulai di kucurkan.
Kenapa? Semua ingin dapat uang!
Mahasiswa dapat konpensasi BBM ndak ya? Ada sedikit bocoran neh! Tentang beasiswa,
seberapa besarnya beasiswa? Mengenai besaran beasiswa, siswa SD dan sederajat
menerima Rp 25.000/orang, SMP dan sederajat Rp 65.000/orang, dan SMA dan sederajat
Rp 120.000/ orang. Data ini dari Dinas Pendidikan daerah. Mudah-mudahan di tambah ya
pak, beasiswanya. Tapi kok mahasiswa nggak dapet? Apa karena sudah bisa cari uang
sendiri? Ha�ha�.Kuliah semakin mahal saja! Negri juga mahal, apalagi swasta? Tapi
ada kok swasta yang lebih murah dari negri.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
14
Sebelum dana konpensasi diberikan dan BBM belum melambung, untuk pergi
kekampus saya hanya butuh uang Rp. 3.000;00 untuk ongkos naik bus pulang pergi. Tapi
kini, saya harus rela mengeluarkan uang Rp. 8.000;00 untuk sehari. Dasyatnya dampak
BBM, lebih baik di kost dan tidurdari pada nggak makan gara-gara uang makan harus
dipakai untuk naik bus. Kuliah? Semakin mahal saja. Belum lagi harga makanan yang
naik, kost-kostsan juga ikut dinaiki. Semua naik! Alasannya BBM mahal Mas! Huh...gizi
buruk tidak hanya menyerang balita, tapi mahasiswapun terancam gizi buruk. Bagaimana
tidak kalau makan tidak teratur dan yang dimakan hanya tempe dan sambel terasi.
Budaya sarapan bagi sekaligus makan siang sudah menjadi trend baru. Puasa juga
sering loh! Tanpa sahur tapi tetap buka. Siapa yang kasihan? Orang tua yang kejam
ataukah pemerintah yang kejam dengan keputusannya? Berharap mahasiswa menjadi
generasi pembaharus bangsa? Aduh...gimana bisa belajar dengan tenang kalau yang
dipikirkan bukan pelajaran tapi bagaiamana bisa mengisi perut lebih dulu!? kalau
memang subsidi fiberikan secara langsung, jangan tanggung-tanggung. Bagaimana pula
pejabat mau bekerja dengan baik kalau yang ada dipikirannya adalah modal yang nggak
balik-balik? Modal apa? Untuk kampanye tadi bukan modal namanya?
Uang masih terlalu sulit dicari, BBM naik 100% tapi upah minumun regional
naiknya hanya 10% persen. Cukupkan untuk beli bensin yang harganya Rp.
5000;00/liter? Sekarang gini, seorang mahasiswa lulusan D3, dalam sebulangajinya Rp.
600.000;00 untuk beli bensin agar sampai kekantor Rp. 5.000;00/harinya. Dalam sebulan
untuk ongkos bensin saja sudah Rp. 155.000;00. Makan 2Xsehari, sekali makan
5.000;00. Untuk makan dalam sebulan adalah Rp. 310.000.00. Uang kost sebulan Rp.
150.000;00. Total pengeluaran wajib adalah 615.000;00. Pemuda lulusan D3 itu tekor
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
15
15.000;00 perbulannya. Wauw...hebat, belum lagi untuk uang rokok, oli motor, pakaian
dll! Pantaskah dia mendapat dana konpensasi BBM?
Kalau mereka yang gajinya Rp.600.000;00 saja bangkrut, bagaimanya dengan
yang gajinya Rp. 360.000;00? Bagaimana dengan lulusan SD yang gajinya
160.000;00/bulan sebagai pelayan toko? Lalu bagaimana dengan mereka yang
menganggur? Makan rumput? Makan tanah atau makan kerikil? Silah pilih menu yang
anda suka. Salah sendiri nggak kerja. Tapi menu itu tidak mengandung formalin kok!
Ha...ha...
Lalu cukup membantukah dana BBM yang Rp.300.000;00 itu untuk memenuhi
kebutuhan sebuah keluarga dengan 3 orang anak? Tetap saja uang itu bagai durian runtuh
bagi sebagian orang, dan tetap saja uang itu menjadi angin lalu untuk sebagian yang lain.
Berdasarkan data dari Media Center Departemen Kesehatan, jumlah orang miskin di
Indonesia tercatat 36.146.700 jiwa. Itu yang tercatat, yang tidak? Sebuah sumber lain
mengatakan kalau Jumlah gakin kini sudah meningkat mencapai 60 juta jiwa. Kata Pak
Mentri Negara Perumahan Rakyat, M Yusuf Asy'ari (7/12/05) Dewasa ini, enam juta
penduduk Indonesia tidak memiliki rumah, sedangkan 14 juta lagi menempati rumahrumah
tak layak huni. Selain itu, lebih dari delapan persen dari total penduduk setiap hari
harus bergelut dengan masalah buruknya penyediaan air bersih serta minimnya fasilitas
umum.
Pernah lihat televisi? Atau baca koran? Ingat dengan kata-kata berikut ini?
''Dana kompensasi BBM akan dinikmati oleh puluhan juta rakyat miskin.'' Demikian
salah satu penggalan kalimat dalam iklan layanan masyarakat di berbagai media massa
yang dibikin oleh Departemen Komunikasi dan Informatika. Iklan layanan itu
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
16
dikeluarkan setelah pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM pada 1 Maret
2005. Jadi, menurut keterangan iklan layanan masyarakat tersebut, rencana pelaksanaan
kompensasi BBM tersebut, Rp 5,6 triliun, disalurkan untuk beasiswa 9,6 juta siswa
miskin. Kemudian, Rp 5,4 triliun untuk subsidi beras bagi 8,6 juta keluarga miskin, Rp
3,3 triliun untuk dana bantuan bagi 11.000 lebih desa tertinggal dan Rp 2,1 triliun untuk
pengobatan gratis bagi 36 juta rakyat miskin. Wauw�ternyata banyak ya uangnya? Pake
triliun. Kalau tidak salah total semuanya ada 16,4 triliun. Kalau dana itu cair? Lumayan
deh! Kalau bocor? Trus jangan-jangan yang sampai kerakyat hanya seperempatnya saja?
Ha�ha�Nggak kok, dana itu sudah mulai mengucur. Banyak yang menerimanya dan
hanya sedikit yang bocor. Bukan berarti tidak ada to?
Tentang jumlah penduduk miskin yang katanya 60 juta itu, banyak yang bilang
data itu salah! Ketika saya bawa informasi kepada beberapa teman mereka langsung
bilang �Data itu salah! Sebenarnya ada 6.000.001. Yang satu itu saya!� Saya setuju!
Hanya saja dalamwaktu satu minggu, ada sekitar 78 orang yang menyatakan dirinya
termasuk miskin. Masih dengan pernyataan sama �Satunya saya!� jadi dalam seminggu
data yang saya dapat dari pemerintah tentang jumlah penduduk utu bertambah dnegan
sendirinya menjadi 6.000.078 orang. Ha�.ga�apakah anda termasuk yang belum
terdaftar seperti saya dan teman-teman? Tapi saya harap itu hanya guyonan saja. Jangan
terlalu berharap dari dana yang dijanjikan pemerintah, karena apa? Karena itu hanya janji
yang belum tentu terrealisasikan. Mereka, pemerintahan saat ini hanya bisa berjanji.
Apalagi bencana datang silih berganti, janji-janji bantuan terus mengalir dan
kenyataannya itu tetaplah janji.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
17
IV. Nasi Kucing VS Kucing Kantor
Makan apa kita hari ini?
Hari ini kita makan apa?
Kalimat pertama dengan kalimat kedua, pastilah ada bedaya.
Mau makan saja susahnya bukan kepalangan -keluh seorang rakyat miskin suatu
hari-. Keluhan seperti itu bukan tanpa alasan, ya kerena mereka mersa benar-benar susah
untuk makan. Bukannya dia sakit mulut atau sariawan. Tapi karena tidak punya uang.
�Untung Mas, masih bisa makan nasi kucing! Tetangga sebelah saya, sakit nggak
bisa makan, buat apa banyak uang kalau makan saja susah!�
Keluarga miskin memang sangat pandai bersyukur. Yang namanya �untung��
akan selalu mereka ucapkan. Untung masih punya uang seribu! Untung masih bisa makan
nasi jagung, untung masih bisa ngamen. Hingga, untung yang hilang hanya ayam, bukan
kambingnya! Kehilangan saja masih untung bagaimana kalau mendapat sesuatu!?
Apakah orang-orang miskin selalu beruntung? Mudah-mudahan. Budaya selalu untung
utulah yang membuat saya harus menarik nafas panjang. Nasi kucing seharga Rp. 500;
adalah keuntungan, bagaimana dengan rendang daging sapi seharga Rp. 15.000;?
Untuuuung, bangeeeet! Sambil getem-getem seneng.
Pagi tadi -06.02.2006- saya mendengar berita, ribuan buruh di Surabaya menuntut
kenaikan gaji. Ratusan warga menolak kenaikan TDL, belum lagi demo tentang isu
karikatur Nabi Muhammad. Huh...hari ini begitu banyak Demo.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
18
Mengenang tentang Demo, pastilah mereka akan turun kejalan sambil teriakteriak.
Siapa yang paling sering Demo? Mahasiswa, LSM, dan lebih sering rakyat miskin
dan buruh. Mereka yang tergusur, mereka yang merasa keberantan dengan keputusan
pemerintah. Apa yang diminta dari pendemo? Ganti rugi ynag sesuai agar mereka bisa
bertahan hidup.
Demo selalu di ikuti oleh 99% rakyat miskin. Percaya atau tidak? Kalau mereka
kaya nggak mungkin mereka demo. Lha wong sudah mampu dan mapan? Demo itu
masih milik kaum bawah yang suaranya tidak akan di dengar jika tanpa harus teriakteriak
di jalan, berpanas-panasan hingga merusak kalau di rasa perlu. Demo itu tidak
salah, tapi demo adalah suatu proses pemberontakan dan penolakan yang bisa di lakukan
rakyat miskin. Ribuan buruh! Ratusan PKL! Ratusan Warga TPS Bojong! Puluhan
Mahasiswa! Seputar itu deh yang Demo. Nggak pernah seklaipun saya mendengar berita
yang bunyinya seperti ini; Ratusan orang kaya turun kejalan dan berdemo menolak TDL
yang dirasa menyengsarakan rakyat miskin!
Kenapa rakyat miskin masih mendominasi Indonesia? Geram sama siapa? Marah
sama siapa? Turun kejalan untuk demo tidaka ada yang peduli! Tetap saja miskin. Dulu
antri sembako, kemarin atri masuk rumah sakit gara formalin dan DBD, sekarang antri
dana konpensasi BBM. Besok jangan-jangan antri keliang kubur? Jangan sampai deh
kalau haru sngatri mati! Susahnya rakyat miskin memangseperti itu. Dikit-dikit ngantri,
dikit ngantri. Sudah miskin, bodoh, lapar, penyakitan, masih saja waktu terbuang untuk
antri dan antri. Ada yang sampai terijak-injak gara-gara antri! Lalu Apa yang bisa
dibanggakakan menjadi rakyat dengan kualitas seperti itu? Mbok yao, sekali-kali para
pejabat tinggi itu di suruh libur sehari jadi orang kaya. Ikut ngantri sembako, makan nasi
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
19
setengah matang, ngantri untuk masuk rumah sakit! Sehari saja jadi orang miskin benget!
Emang mau?
Banyak berita, kususnya yang terdengar oleh rakyak miskin. Sudah dapat gaji
lebih dari cukup, para anggota DPR ini masih menuntut uang tunjangan. Kerja saja belum
rampung sudah minta bonus? Emang harta warisan!? Berita yang paling menyakitkan,
terdengar kabar terakhir �masih ulah anggota dewan- yang menghabiskan uang rakyat
sebesar Rp. 760 juta rupiah. Untuk studi banding ke Mesir! Apa hasilnya? Hanya
keributan dan saling menyalahkan yang terjadi. Itukah namanya studi banging? Pulang
bawa oleh-oleh yang namanya masalah? Hebat bapak dan ibu dewan! Kalau saja uang
yang sebesar Rp. 760.000.000; tersebut di belikan susu bubuk, maka akan ada 2.533.
kilogram lebih susu bukuk seharga Rp. 30.000;/kilogramnya. Cukuplah untuk memenuhi
kebutuhan susu anak-anak untuk sebuah desa selam sebulan. Uang rakyat terbuang
percuma. Hanya untuk pergi ke Mesir. Huh siapa yang tidak marah?
Ketika membicarakan perihal nasi kucing, saya jadi teringat kucing kantor. Dari
lagunya bang Iwan juga seh! Kisah usang, tikus-tikus kantor yang suka berenang
disungai yang kotor... Apa hubungannya dengan kemiskinan? Ada dong! Tahan
Indonesia ini subur, banyak berlimbah kekayaan alam. Siapa yang punya? Masih mereka
yang �dekat� dengan pejabat to? Mereka yang kaya to? Anda ingat siapa pemilik hutan di
Indonesia? Bapak Probo Sutejo dan kawan-kawan. Betul jawaban anda. Nah tugas berat
pemerintahan SBY masih seputar KKN itu saja. pekerjaan berat pemerintah SBY masih
pada sektor korupsi. Mulai Probosutejo sampai Theo F Toemion mulai di jerat. Tapi apa
sama penjara mereka dengan pencuri ayam? Apa sama penjara mereka dengan PSK yang
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
20
kena garukan? Apa sama penjara mereka dengan copet? Mereka msih terjamin 99,99%
dari segi kesehatan hingga kelayakan huni tahanan mereka.
Hingga muncul sebuah persepsi begini; Jadilah korupsi bila ingin tetap nyaman
dan aman di penjara. Saya jadi teringat Bapak Imam M, beliau Bupati Blitar. Bupati saya
saya Seh! Berapa dana yang di gelapkan? Katanya korupsi terbesar di Indonesia. Hanya
bupati yang menguasi sebuah kabupaten yang tergolong miskin bisa korupsi sampai
hitungan Milyar. Begitu pandaikah beliau itu? Abdulah puteh? Berapa yang di sikat oleh
beliau? Lalu apa penjaranya berukuran 2X3 meter? Tanpa kasur? Tanpa apa-apa? Apa
yang dimakan oleh para koruptor hebat seperti mereka itu di penjara? Untuk pertanyaan
itu saya tidak bisa menjawabnya, karena saya belum pernah betkunjung ke sel beliau.
Bukan nggak mampu, tapi tidak boleh. Mereka masih sangat di lindungi kemanan dan
kesehatannya, pusing sedikit langsung dilarikan ke RSCM. Lha...rakyat miskin yang
nayawanya di ubun-ubun malah nggak boleh masuk RSCM, katanya ruangan penuhlah,
nggak ada inkibatorlah!
Rakyat kecil itu hanya boleh makan nasi kucing yang sebungkus harganya
Rp.700; itu saja sehari hanya dua kali. Sedangkan kucing-kucing kantor? Mereka masih
mendapatkan delivery order semacam layanan antar untuk makanan yang mereka
inginkan. Makanan yang tidak mengandung lemak, makanan yang tidak mengandung
bahan pengawet, makanan yang tidak mengandung gula dan sebagainya, dan sebaginya.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
21
V. Angkot dan Budaya Kredit
Naik gratis turun bayar, sekarang bayar besok gartis.
Tarif naik karena BBM baik.
Kredit tanpa uang muka dan persyaratan ringan.
Pernah anda di tawari untuk meng-kredit salah satu merek sepeda motor? Penah
anada mendapat selebaran teantang harga-haraga barang perabot rumah tangga yang bisa
di kredit? Kredit! Kredit dan kredit! Siapa yang menjadi sasaran benda kredit tersebut?
Pada mulanya, kredit i tujukan untuk kalangan menengah kebawah dengan hasil yang
pas-passan. Agar mereka bisa memiliki sebuah benda impian, motor, panci, kasur,
televisi hingga kredit rumah. Seiring dengan trend dan menjamurnya toko-toko
perkreditan, maka kredit bukan hanya untuk warga menengah kebawah saja. Semua
kredit!
Kredit telah membudaya di negara-negara miskin. Kenapa? Karena pendapatan
tentunya. Dengan gaji Rp 1.000.000;/bulan apa mungkin bisa beli kulkas tanpa kredit?
apa bisa naik motor kekantor kekantor? Ongkos angkot naik Dua kali lipat, bagi rakyat
msikin itu sudah berat. Bayangkan saja, sehari untuk pulang pergi ketempat kerja butuh
uang sebesar Rp.6.000; dalam sebulan mereka butuh Rp. 180.000; untuk transportnya
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
22
saja. Mending kredit Rp. 360.000; sebulan dapat motor baru, tanpa uang muka dan ranpa
kaminan lagi. Motornya bisa buat ngojek sepulang kerja. Wauw...pemikiran yang cerdas.
Dengan gaji suami yang pas-pasan dan nggakmungkin sisa untuk nabung, seorang
ibu akan melakukan kredit perabot rumah tangga. Seminggu Rp. 30.000; uang untuk beli
ayam di kurangi. Makan tempe dulu ya Pak biar bisa beli televisi, murah kok kreditnya
cuma Tiga apuluh ribu perminggu? Trus kalau ada kebutuhan mendadak kan televisinya
bisa di gadaikan? Itulah ibu yang cerdas. Berpikir kedepan. Televisi punya, lalu kredtit
kulkas tahun depan, kredet AC tahun depannya lagi, sepuluh tahun kedepan kredit rumah.
Huh...beres deh. Dua puluh tahun menikah sudah punya rumah lengkap dengan isinya.
Kalau punya anak? Ya...itu bisa diatur. Suruh sianak belajar yang rajin, maka beasiswa
pasti dapat. Ha..ha...merencanakan hidup yang indah dan sederhana dengan modal kredit.
Makan enak sebulan sekai bukan lagi masalah, tapi sidah menjadi kewajiban.
Bedanya dengan orang kaya yang makan enak setiap bulan adalah keharusan. Takut
kurang gizi. Padahal makanan enak itu belum tentu sehat loh!
Budaya kredit motor secara tidak langsung meresahkah para sopir angkot. garagara
kredit motor semakin mudah, yang biasanya naik angkot dan bus kota kini pilihnaik
motor. Lebih hemat katanya. Lalu nasib sopir angkot itu gimana? Entahlah, mungkin 20
tahun lagi mereka tidak punya penumpang. Semua sudah naik motor kreditan, naik
angkot mahal katanya.
Para pakar ekonomi sepertinya sangat membaca kondisi perekonomian di
Indonesia. Dengan kondisi yang seperti sekarang ini, selian mengkredit tidak ada cara
lain untuk mendapatkan barang kebutuhan. Bayangkan 60 juta rakyat indonesia miskin
dan ralyat miskin itu tidak akan bisa membeli televisi secara kontan. Sekali lagi, dari 210
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
23
juta penduduk Indonesia tahukan anda berapa yang mampu membeli sepeda motor secara
tunai? Tidak ada data yang pasti, hanya saja 80% warga negara berkembang memilih
melakukan kredit dengan alasan minimnya keuangan. Di Indonesia tercinta ini, 60 juta
rakyat miskin, 130 menengah dan sisanya adalah menengah keatas, orang kaya dan
konglomerat. 190 juta melakukan kredit semua...Wauw prospek yang cerah bagi mereka
yang megelola perkreditan. Ditambah lagi dengan adanya dana konpensasi BBM sebagai
jaminan. Ha...ha...semua bisa kredit dan kredit. Siapa yang diuntungkan? Semua tetap
untung. Sama-sama untung. Untung....masih bisa kredit panci, untung masih bisa kredit
motor, untung masih bisa kredit mobil, untung masih bisa kredit pesawat tempur. Dari
rakyat jelata, hingga pemerintah sendiri, menyukai kredit. Karena... untung masih kredit.
Mau beli kontan nggak ada duit.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
24
VI. Selebriti Kemiskinan
Begulirlah kata kemiskinan dari hari ke hari.
Semakin bertambah banyak dan banyak berita tentang kemiskinan.
Rakyat miskin yang tergusur!
Subsidi untuk rakyat miskin dan jutaan kalimat dramatis yang mengunakan kata miskin.
Di media cetak mampun media elektronika.
Muncullah sebuah pertanyaan, kenapa rakyat miskin itu menjadi obyek
pemberitaan yang menarik? Dengan benyaknya rakyat miskin di Indonesia, maka beritaberita
bertema kemiskinan tidak bisa di hindarkan. Wauw� beruntunglah anda yang
menjadi rakyat miskin, diberitakan hampir setiap menit. Di bicarakan banyak orang dan
andalah selebritinya, Rakyat miskin.
Rasanya hampir tidak mungkin kalau kata �miskin� hilang dalam pandangan kita
sehari saja, lenyap dari pendengar kita atau barang kali sedikit hilang dari pikiran kita.
Kenapa? Ya...karena terlalu asyik untuk di bicarakan. Rakyat kaya membicarakan rakyat
miskin, lalu rakyat miskin membicarakan dirinya sendiri. Kata miskin begitu akrab di
telinga kita walau kadang kita tidak menyadarai kalau kitalah yang sering-sering di
bertikan. Miskin itu ya miskin, tidak mempunyai makna lain selain miskin. Serba
kekurangan dan dalam kesusahan.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
25
Sutau hari saya pernah dimintai pendapat salah satu rekan yang kebetulan bekerja
di sebuah Production House yang sering memproduksi tentang berita-berita selebritis.
�Apa ya yang menarik untuk di jadikan berita? Selebriti terus sepertinya penonton
dudah jenuh dan bosen?�
Saya menjawab sekenanya saja. Saya mengusulkan untuk membuat sebuah acara
tentang rakyat miskin, apa yang dikerjakan rakyat miskin, perselingkuhan keluarga
miskin dan hingga keluarga miskin yang kawin cerai. Sebut saja �Gossip Kemiskinan�.
Menarik memang, hanya saja terlalu meng-eksploitasi rakyat miskin. Takut ada yang
�ngapa-ngapain�. Ya...itukan hanya usul saja.
Dikatakan eksploitasi atau tidak, kenyataannya berita tentang rakyat miskin masih
menjadi berita yang menarik untuk disimak dari pada berita artis yang hanya seputar
kawin cerai itu. Ha...ha...
Yang bisa dilakukan oleh kalangan rakyat miskin hanyalah tertawa saja. Selain itu
tidak bisa dan terasa sangat sulit. Karena mau tidak mau kita harus mau untuk sedikit
tertindas oleh yang lebih kaya. Orang kaya akan lebih di dahulukan dalam bentuk
apapapun. Pejabat akan lebih diutamakan dari pada kit ayang jelata. Kenapa? Ya karena
seperti itulah keadaan. Hidup berati harus mau menerima aturan, lalu siapa yang
membuat aturan? Siapa yang mebuat hukum? Siapa? Ya...mereka yang mempunyai
kekuasaan dan mempunyai kedudukan. Mungkinkah sejumlah rakyat miskin berkumpul
di tanah lapang lalu membuat undang-undang? Bisa-bisa kita dilibas habis oleh tank-tank
baja karena di tuduh memberontak. Aduh....siapa yang membuat aturan dan hukum? Lalu
bagaimana kalau tidak ada hukum? Semkain kacau tentunya. Ada hukum saja masih
kacaua apalagi kalau sidah tidak ada!?
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
26
Kembali kepada masalah selebriti, kenapa gosip itu selalu menampilkan mereka
yang terkenal dan tentunya kaya? Kenapa tidak ada gosip tentang rakyat miskin? Kenapa
tentangga kaya yang istrinya direbut orang tidak di beritakan? Padahal sama-sama seringsering
menucul di berita. Rakyat miskin turun kejalan menuntut kenaikan harga gabah.
Seorang artis tertangkap basah membawa narkoba. Sama-sama menjadi berita, lalu
kenapa si artis di jadikan bahan gosip di beberapa media? Kenpa mereka yang protes itu
tidak di ulas lebih jauh tentang keluarganya? Tentang anak-anak mereka yang kelaparan?
Faktor Sebenarnya masih seputar ekonomi, kenapa yang menjadi gosip[p hangat
adalah mereka yang terkenal? Karena menjual. Ha...ha...bagi yang miskin, kita ini juga
selebriti, tapi selebriti yang disingkirkan. Manusia dan apapun yang dilakukannya
tidaklah jauh dari unag dan uang.
Apakah uang akan selalu mejadi masalah dan topik utama. Ah...terlalu jauhkan
kita berharap untuk menjadi kaya dan mampu. Tapi apakah dengan banyaknya uang kita
bisa bahagia? Selalukkah? Aduh...masih ada yang lebih kita butuhkan selain uang. Masih
ada Tuhan di atas sana yang menanti pertanggungan jawab kita.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
27
VII. BBM dan ASI
BBM naik, TDL naik.
Haraga sembako melambung.
Lalu semua ikut melambung tinggi kecuali upah buruh.
Saya jadi teringat tentang lagunya Bang Iwan? Tangisan pertamamu di tandai
BBM melambung tinggi. Itu sekitar 24 tahun yang lalu. Ketika pertama kali beli yang
namanya bensin, harganya sekitar Rp. 1.150; Eh...kini sudah Rp. 5.000; begitu cepat
harga BBM berubah.
Di sebuah desa, di pinggiran kota Jombang ada sebuah keluarga yang menarik
perhatian saya. Keluarga Mas Anto. Seorang pemuda berusia 25 tahun. Hidup di sebuah
rumah kecil tanpa ruang tamu. Memiliki seorang istri dan seorang anak. Usinya 8 bulan.
Rumah kecilnya tampak mungil dengan tanah sebagai kebun dan halaman seluas 400
meter persegi. Menurut ceritanya tanah itu dulunya bekas perkebunan milik pemerintah
yang diambil paksa oleh warga. Lalu di bagikan kepada warga miskin di desa itu. Masih
katanya, suratnya akan segera turun dengan membayar sejmlah uang. Entah berapa
jumlahnya pastinya, hanya yang saya dengar sekitar Rp. 400.000. Untuk siapa uang itu?
Tidak ada yang tau, Pak RT bilang untuk mengurus sertifikat tanah.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
28
Mas Anto bekerja sebagi buruh tani di tetangganya yang lebih mampu. Dengan
gaji Rp. 20.000;/hari. Ketika BBM naik, maka susu untuk anaknya juga tidak terbeli.
Harga susu bubuk sekilo rata-rata Rp. 22.000; untuk seminggu pakai, itupun kalau di
campur bubur pemberian dari puskesmas. Gara-gara BBM naik, sang putra harus minum
susu seminggu sekali, lainnya ASI. Untungnya ASI masih keluar, kalau nggak? Minum
air putih saja. Ah...terlalu menyedihkankah menjadi rakyat miskin? Apalagi kalau
seminggu tidak bekerja?
Hitung-hitungan tentang penghasilan Mas Anto. Dalam sebulan uang terbanyak
yang didapatnya adalah; Rp 600.000;. Buat makan sebulan, Rp. 350.000; Bayar listrik
Rp. 30.000; Itu pengeluaran yang pasti, Rp 380.000;. Belum untuk beli susu dan
kebutuhan lain. Untungnya, Mas Anto ini tinggal di desa, masih ada sayuran yang bisa di
tanam di sekitar rumahnya. Masih bisa ngutang tentangga bila tiba-tiba saja ada
kebutuhan mendadak. Untung masih tinggal di desa, yang ketika ngutang tetangga tidak
harus membayar bunga. Untung masih berpenghasilan, kalau sebulan nggak ada kerjaan?
Ya makan singkong yang tumbugnya cukup subur. Lalu bagaimana dengan anak mereka
yang masih bayi? Cukuplah Asi Ibundanya, tambah pisang pemberian tangga. Untung
hodup didesa. Rakyat msikin memang selalu beruntung.
Gaji Mas Anto Rp. 600.000; bandingkan dengan gaji Gubernur BI sebesar Rp.
165.000.000; sebulan. Seberapa besar sih perut Gurbernur BI? Tetapi itulah yang
diusulkan oleh anggota DPR yang katanya penyalur aspirasi rakyat itu. Mas Anto untuk
mendapatlan uang sebesar itu harus bekerja selama 275 bulan, atau kurang lebih 22
tahun. Huh...22 tahun masa kerja rakyat miskin hanya untuk gaji sebulan Gubernur BI?
Inikah keadilan? Ha...ha...selamat anda mendapat gaji segitu ya Bapak Gubernur! Kalau
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
29
saja Pak Gurbernur menyumbangkan gajinya, satu persen saja kepada warga miskin
seperti Mas Anto, alangkah beruntungnya gakin tersebut menerima sekitar Rp. 1.650.000.
Itu hanya satu persennya saja loh!? Kalau sepuluh persen disumbangkan? Ha...ha...salam
setahun Pak Gurbernur sudah mengentaskan warga miskin sampai sepuluh orang.
BBM naik, dampaknya bukan hanya kepada tulang punggung keluarga saja. Anak
kecil lebih sengsara lagi. Susu saja susah dibeli. Bagaimana bisa menjadi generasi yang
cerdas? Satu-satu solusi ketika susu buatan pabrik takterbeli, makan ASI, air susu ibu
yang menyelamatkannya. Tapi apakah semua Ibu mengeluarkan ASI secara lancar dan
ASI-nya sehat? Kalau yang dimakan IBU hanya singkong rebus, dapat dari mana protein
dan vitamin untuk bayi?
Dengan uang gaji 165.000.000;/bulan apa yang bisa dilakukan? Kalau saya akan
membeli beras! Dengan harga Rp. 5000;/kilogramnya saya mendapatlan 33.000 kilogram
beras kualitas super. Di makan 2 kilogram/hari. Maka saya bisa bertahan dengan makan
nasi enak, selama 16.500 hari. Itu pendapat Mas Anto. Entah dengan anda? Apaka yang
akan anda gunakan dengan uang sebanyak itu? Untuk beli mobilkah? Apa anda tega naik
mobil mewah sementara saudara anda kelaparan? Banyak bayi kurang gizi? Masih harus
natri rumah sakit? Ah....sebulan 165 juta, setahun Rp. 1.980.000.000; Lima tahun kerja?
Rp. 9.900.000.000;
Lalu bandingkan dengan dana sebesar Rp 5,6 triliun yang harus di bagi oleh 9,6
juta siswa miskin. Kalau Bapak gurbernur BI tersebut menyumbangkan gajinya selama
lima tahun untuk biaya pendidikan siswa miskin Indonesia? Surga langsung dihadapan
mata! Kenapa? Karena sekitar 9, juta siswa miskin mendoakan beliau. Terimaskih Pabak
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
30
gurebernur BI atas sumbangannya, semoga anda menadapatkan pahala, hidup sehat,
banyak rejeki dan masuk surga! Pasti itu doanya. Ha�ha�Seandainya saja kok.
Kenyataan memang jauh dari kata andai-andai itu tadi. Tetap saja MAs Anto dan
keluarganya jungkir balik untuk bisa beli susu buat si kecil. BBM naik susu turun! Aduh
kasihan para ibu. Mereka tidak pantas dikasihani, mereka adalah pejuang keluarga. Hidup
para Ibu yang susunya turun gara-gara anaknya netek tiap hari. Upst�.maaf ya! Sekali
lagi maaf. tidak ada maksud untuk menyinggung. Mungkin saya sudah terlalu lapar jadi
ngelatur begini, maklum belum makan dari sore tadi. Maklum lagi deh, gara-gara BBM
mahal. Nasi tempe saja sekarang sudah Rp. 2.500; es tehnya Rp. 1.000; Aduh�punyang
deh kepala ini. Tapi untung masih bisa ngetik dan minum segelas air es, teman saya
kemarin kecelakaan giginya tanggal tujuh. Eh�masih untung dia cuma gigi, di televisi
gara-gara menghindari mobil pejabat yang lewat jalan kota, seorang pengensara tewas
kegencet kereta api. Pinginya sih mencari alternative jalan lain yang tidak macet
eh�malah ke akhirat jalan yang di dapat. Aduh�kalau itu namanya apes Mas!
Tahun 2006 ini haruskan mengulang sukses pahit tahun 2005 yang lalu? BBM
melambung, bom Bali 2 hingga makanan ber formalin? Ah�siapa yang bisa merubah
kemiskinan? Diri kita sendiri tentunya. Rapatkan ikat pinggang! Hah? ini sudah sangat
rapat, ngggak bisa lebih rapat lagi! Garuk-garuk kepala aja deh! Saiapa tau dapat inspirasi
lalau dapat togel, lumayan buat beli susu untuk se kecil. He�he�awas di ciduk aparat
kalau judi!
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
31
VIII. Penyelamat Kemiskinan Kota
Bukanlah yang terlalu anarkis ketika pengamen, pengemis dan pengasong menyodorkan
tangnnya pada anda, ketika anda berada dalam sebuah bus kota. Mereka berjuang
melwat geliat cacing diperutnya yang berhari-hari bahkan bertahun-tahun tidak pernah
makan daging sapi!
Selamat siang para penumpang, juga terimakasih pada pak sopir yang telah
memberikan sedikit kesempatan kepada kami pengamen jalanan. Sekali lagi selamat
siang! Tanpa mengurangi rasa hormat, kami disini menggangu sedikit ketentraman para
penumpang sekalian. Wahai saudaraku setanah air �walau tanah dan air masih harus beli
ditanah sendiri- satu resiko yang harus diemban ketika anda naik bus ekonomi dalah anda
akan selalu di hantui dan di buntuti oleh kami-kami ini, pengamen, pengemis dan
pengasong. Karena apa? Karena kami adalah penyelamat kemiskinan kota. Baiklah,
semoga anda tidak muak dengan ocehan kami para pengamen yang benci lagu-lagu cinta!
�ejreng...ejreng...ecek...ecek...la...la...�
Lalu malantunlah nada-nada sumbang dari mereka, lagu-lagu pemberontakan
Iwan Fals maupun lagu-lagu karangan mereka sendiri. Naik turun bus membawa gitar
dan ecek-ecek tutup botol. Menyanyi dengan nada parau dan bau keringat yang cukup
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
32
menyengat. Para pengamen. Berapa hasil yang didapat sekali naik ke Bus? Rp. 0;00
sampai dengan 30.000;00 rupiah. Rp 0;00 bukan tidak mungkin mereka dapatkan, tapi Rp
50.000;00 sekali naik adalah mukzijat. Kenapa? kerena yang naik bus ekonomi adalah
�rakyat miskin� orang kaya akan naik pesawat, kereta api eksecutive, travel atau bus
patas. Tidak terganggu kaum penyelamat kota dan bebas copet. Rata-rata pendapatan
mereka sekali naik adalah Rp. 4.000;00. Dalam sehari rata-rata naik 10 kali, Rp
40.000;00 potong makan Rp.10.000;00, sisa Rp.30.000;00 bagi berdua. Sehari bisa
menghasilkan Rp.15.000;00 bersih tanpa harus bayar pajak pada pemerintah. Sok tau!?
Saya sering jadi pengamen ketika pulang kampung ke Jombang, selain naik Bus gratis
uangnya juga bisa buat beli sarapan berdua. Kita harus hemat apalagi BBM sudah
melambung melewati langit ketujuh. Kalau bisa gratis kenapa harus bayar?
Jaman sekarang, buang jauh-jauh rasa malu. Malu bertanya bukan hanya sesat
dijalan tapi bisa mati di jalan. Pantaskah para pengamen ini menyebut dirinya penyelamat
kemiskinan kota? Pantas! Mengamen bukan pilihan mereka, mengamen adalah
keterpaksaan. Kalau bisa jadi dokter, mana mungkin mau jadi pengamen. Kalu bisa jadi
anggota dewan kenapa harus naik turun bus bahkan nyambi nyopet? Ha...ha...saya pernah
punya teman pengamen yang kerja sambilannya ngambil dompet! Saya benci ketika dia
menjadi copet, tapi saya senang ketika dia manjadi pengamen, solidaritas sesama
pengamennya tinggi. Satu lagi alasan yang diusungnya kerika ada teman yang
menasehatinta. Apa pembelaannya? Rakyat misikin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh temannya! Ha...ha...mungkin dia benar. Maaf saya terlalu sering tertawa ya? Tapi
itulah budaya kaum bawah. Tertawa sebagai obet alternative biar bisa terus sehat.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
33
Satu lagi pertanyaan kenapa ketika kita hidup ditanah air sendiri kita masih harus
beli air apalagi tanah? Sebenarnya tidak seperti itu. Karena Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia, memiliki luas sekitar 2 juta kilometer persegi, area seluas
Australia tapi hanya 20% daratan dan sisanya lautan. Terdapat lima pulau utama:
Sumatra, Jawa/Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Dengan total kurang lebih
17.000 pulau. Jika penduduk bisa menyebar keseluruh Indonesia secara merata, maka
tanah dan air bisa gratis kok! Hanya saja dari 210 juta penduduk Indonesia 60% atau 126
juta jiwa memilih untuk tinggal di pulau Jawa. Pada pemilu 2004 sekitar 70% atau 147
juta pemilih tergaftar di pulau Jawa. Lalu kenapa mereka memilih pulau Jawa? Bukankah
Jawa sudah terlalu sempit? Sempit memang namun, fasilitasnya itu yang luas.
Tidak ada data pasti yang menyebutkan tentang kenapa 70% warga Indonesia
bertempat tinggal di pulau Jawa. Kalau saja pemeraan memmang bisa dilakukan secara
benar-benar maka, dari 210 juta mansuia Indonesia akan mendapatkan tanah dan lautnya
seluas 0.0095238 kilometer persegi. Ha...ha...ternyata ketika iru di bagi secara merata
semua masih mendapat bagian. Ya...itu hanya angan-angan. Siapa yang mau tinggal di
pulau terpencil tanpa teman? Tentunya tidak mau dong!
Pengamen, pengasong, pengemis dan orang-orang miskin lainnya tetap menahan
diri untuk tetap tinggal di daerah yang ramai seperti pulau Jawa. Walau tidak punya
rumah dan tempat tinggal. Mereka lebih memilih tidur di kolong jembatan, di emper toko
dan tempat sejenisnya. Mereka masih tetap memilih sebagai penyelamat kemiskinan kita.
Tapi semua tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Lalu kenapa harus
pusing, itulah pilihan yang diambil. Dan di dunia ini tidak ada orang yang terlahir jahat
atauapun terlahir baik. Semua sama. Tetapi ada manusia yang terlahir kaya dan ada pula
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
34
yang terlahir miskin. Buktinya? Anak orang kaya, akan mewarisi harta orang tuanya
secara lansung kalau tidak bengkrut. Anak orang miskin tidak akan punya warisan.
Ha...ha...apa yang diwariskan gelandangan pada putranya? Toko megah, tapi empernya
saja.
Sebuah penjelasan yang mungkin tanpa logika. Pengemis, pengamen dan
pengasong adalah penyelamat kemiskinan kota. Bagaimana mereka mengklaim dirinya
seperti itu. Betapa tidak, bila mereka mengharap menjadi CPNS, emang punya
pendidikan? Emang punya orang dalam yang mau menjadikannya CPNS? Apakah
mereka punya uang sebagai uang pelicin? Ha...ha...tidak bisa dipungkiri bahwasanya
menjadi pegawai negri juga butuh modal cukup banyak. Kalau anda tidak punya uang,
carilah teman saudara atau tetangga yang lebih dulu menjadi pegawai negri. Setidaknya
anda akan mempunyai sedikit harapan.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
35
IX. Miskin itu Kewajiban
Ketika kita terlahir tanpa sehelai benangpun.
Katika nantinya mati kita hanya berkain kafan putih.
Lalu kita terbujur kaku tanpa teman, apa gunannya harta?
Suatu ketika, saya sedang berada di sebuah terminal Pasar Anyar, Banjarmasin
kota. Dengan sengaja saya duduk di sebuah kursi tunggu dari kayu. Sebagai pengamat
gitu deh! Disana ada berbagai macam penjual asongan. Dari buku-buku keagamaan
sampai buku bergambar hot di tawarkan. Dari jajanan yang basah sampai jajanan yang
kering. Semua ada, hanya saja satu yang membuat saya tertarik untuk membelinya.
Bukan karena makanan itu manarik, tapi cara menawarkannya yang menarik. Katanya
begini; �Mas, kalau sampeyan mau membeli kue ini anda telah menolong keluarga saya.
Ayolah Mas, belilah barang sebuting!�
Huh...saya menarik nafas panjang, menghelanya pelan lalu mengeluakan uang
Dua ribu perak dari kantong. Ibu tua itu tampak senang lalu membungkuskan kua yang
saya tunjuk. Dengan uang Rp. 2.000; saya mendapat 4 buah kue. Wanita itu menjauh
dengan senyum senang, saya kembali mengamati sekeliling sambil menunggu seorang
teman yang takkunjung datang. Datanglah seorang pengemis, masih muda. Sekitar 16
tahun. �Mas...saya belum makan mas! Kasihanilah saya!� berkali-kali kata itu di
ucapkan. Huh...dasar pemalas! Umpat saya dalam hati. Lalu saya menyodorkan kue yang
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
36
tadi. Eh...dia tidak mau! Masih ngotot minta uang. Loh...bukannya kamu belum makan?
Ini di makan! Takut mengandung formalin? Ha...ha...karena di atidak mau menerima kue
yang tadi, saya sendiri yang akhirnya memakannya. Ha....ha...belum makan di kasih kue
tidak mau! Dasar, makan tuh duit!
Apakah kedua orang di atas termasuk golongan miskin? Belum tentukan! Siapa
tau ibu yang tadi menjual kue itu punya mobil dirumahnya? Siapa yang tau si pengemis
tadi anak pejabat kaya yang strees gara-gara bapaknya selalu korupsi? Siapa yang tau
latar belakang mereka selain mereka sendiri? Pengemis dan pemulung tidak selalu orang
hidup di bawah garis kemiskinan. Bisa jadi mengemis adalah lapangan pekerjaan mereka.
Yang jelas, mereka susah terlihat dari luar. Dan ada pula yang susahnya tidak bisa di
gambarkan. Sangat susah.
Miskin adalah kewajiban! Apalagi kita Hidup di negara ini. Dari mana saya
mempunyai asumsi seperti itu? Ya...dari kita pertama kali lahir tidak membawa apa-apa!
Tidak membawa duit, malah membuang duit untuk biaya kelahiran, susu hingga makan.
Lalu kita berhak menjadi kaya setelah bisa bekerja. Kaya adalah hak! Kita berhak
mengumpulkan uang sebanyak yang kita mau, dengan syarat tidak merugikan orang lain.
Caranya? Ya bekerja keras. Cari pengalaman di sekolah maupun di mana saja. Hanya
saja kenapa banyak orang yang mengumpulkan kekayaan yang bukan haknya? Kenapa
ada pencuri, pencopet hingga koruptor?
Apakan itu sifat alamiah manusia? Tidak pernah puas? Sudah punya rumah pingin
motor. Sudah punya motor pingin mobil, sudah punya mobil pingin punya istri lagi!
Ha...ha...kapan ujungnya? Siapa yang kaya sebenarnya? Mereka yang banyak harta
ataukah mereka yang bahagia?
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
37
Kalau diamati secara nalar, harta itu tidak kekal dan tidak di bawa mati. Lalu
untuk siapa orang-orang yang menumpuk harta sebanyak-banyaknya itu? Untuk keluarga
dan anak cucu. Katanya sih begitu. Lalu apa bisa bahagia mereka, bila harta yang kita
wariskan adalah harta yang haram? Ah...terlalu dangkalkah pikiran saya?
sebagai salah satu orang yang belum kaya, saya berharap menjadi kaya suatu saat
nanti. Tapi untuk apa kekayaan itu? Saya sendiri juga bingung. Menjadi miskin bingung,
menjadi kaya juga bingung. Aduh...apasih maunya manusia? Menurut cerita beberapa
teman, orang kaya itu akan lebih di hormati dari pada orang miskin. Karena uang
tentunya. Yah...bagaimanapun juga, menjadi orang yang banyak uang akan lebih mudah
hidup di dunia ini. Mau makan tinggal beli, sakit tinggal kedokter. Dan lainsebagainya,
dan lain sebgainya akan lebih mudah dengan adanya uang. Yang susah itu kalau sudah
mau mati. Kemana membawa uang itu? Di akhirat uang sudah tidak laku, yang laku
adalah amal kebaikan, doa anak yang soleh dan ilmu yang bermanfaat. Secara logika,
orang yang terlalu sibuk mencari harta, tidak akan bisa memiliki ketiganya itu. Karena di
otaknya hanya ada uang dan uang. Itusih juga katanya...Benar apa tidak tergantung dari
sisi mana kita menilainya. Yang jelas, kita di lahirkan tanpa membawa apa-apa dan
pergipun tidak membawa apa-apa.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
38
X. Orang Miskin dan Obrolannya
Di angkringan, di warung pojok dan pinggir jalan.
Sekelompok orang sedang tertawa ngakak.
Apa yang mereka bicarakan?
Mereka adalah tukang becak, tukan angkringan dan penujual sayur. Golongan
menengah ke bawah. Sedang membicarakan tentang politik yang nanti ujung-ujungnya
ke sebuah pembicaraan dewasa. Esek-esek dan fenomenanya. Lalu tertawalah mereka
dengan lepas, dengan bebas tanpa menanggung beban.
Obrolan kaum miskin bukanlah obrolan kampungan, mereka tau tentang
perkembangan politik, ekonomi apalagi berita kriminal. Obrolan itu akan kita dengar bila
kita mau sedikit buka kuping. Jangan menutup telinga bila ada orang miskin yang bicara.
Mereka punya banyak ide-ide yang akhrirnya hanya menjadi angin lalu, maklum tidak
ada yang menampungnya.
Terlalu naif bila saja kita hanya mendengarkan ucapan para pejabat �karena
ucapan para pejabat selalu di bumbui muatan poilitisi-. Ucapan kaum bawah sepertinya
lebih tulus, tanpa tedeng aling-aling. Ketika Soeharto lengser, saya dan teman-teman
senanhg bukan kepalang. Maspus loe! Umpat saya ketika itu. Namun Habibie bukan
menentramkan namun malah melepas Timor-Timur. Apa kata rakyat bawah ketika itu?
Ya...bapak sich...Jelas itu penyesalan. Ketika Gus Dur Naik Tahta, semua senang lebih-
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
39
lebih para pelajar. Hingga muncul sebuah semboyan baru kala itu �Enak Presiden Gus
Dur, Sekolah Banyak Libur. Harapan rakyat akan gaung Reformasi memudar ketika Bu
Mega Naik Tahta. Tidak banyak terjadi perubahan. Bagaiama dengan SBY? Program 100
harinya menjadi bubar oleh bencana yang menimpa. Lalu kenapa? Siapa yang salah
ketika itu semua terjadi? Gonta-ganti Presiden rasanya bukan jalan terbaik. Gonta-ganti
pemimpin tidaklah baik ketika mereka tidak bersatu. Jangankan gonta-ganti peminpin,
gonta-ganti pasangan saja nayawa taruhannya. HIV/AIDS siap singgah si tubh yang sehat
ini. Jadi ketika semua ingin baik satukan saja Habibie, Gus Dur dan Megawati dalam satu
wadah. Tambah Amin Aris, SBY dan JK, jangan lupa Hidayat Nurwahit dan Om Kwiek,
ha...ha...Jadilah Indonesia ini negara tak terkalahkan. Tapi itu hanya pendapat saya.
Pada suatu malam di sebuah angkringan pinggiran kota ada 4 orang yang sedang
ngerumpi, saya orang kelima yang menjadi pendengar saja. Maaf bukan sombong, saya
paling muda diantara mereka. Dari obrolan itu saya simpulkan demikian;
1. Ada kerianduan akan Soeharto. Walaupun mereka tau Soeharto itu korupsi
namun barang-barang saat itu masih murah.
2. Mereka membentuk sebuah sebuah partai impian yang di dalam partai itu ada
beberapa tokoh yang sudah mereka kenal. KH. Zainudin Mz yang katanya
mengerti Agama, Susilo Bambang Yodoyono wakil Militer, Amien Rais
mewakili Muhammadyah, Megawati Soekarno Putri atas kerinduan pada
Soekarno, Mbak Tutut orang Cendana, Gus Dur dari NU, Kwiek Kian Gie
ahli ekonomi, Hidayat Nurwahit yang peduli, Jusuf Kala untuk pengembangan
usaha kecil, Habibie yang cerdas, Bambang Sujatmiko jangan dilupakan,
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
40
tambah satu lagi Sujiwo Tedjo mewakili seniman. Kalau orang-orang diatas
menjadi satu maka tidak perlu partai lain.
3. Ekonomi Indonesia harus bergerak maju, bukannya menyengsarakan orang
kecil.
Dari guyon waton itu, saya sependapat. Kenapa para tokoh itu tidak bersatu dan
membangun Indonesia? Masih menurut ke-4 orang miskin di atas, butuh nasionalisme
yang tinggi untuk membangun Indonesia. Bukan sekedar koar-koar lalu berseteru antar
partai.
Yah...namanya juga obrolan, akan hilang begitu saja setelah malam menjelang.
Apalagi setelah seorang mahasiswi dengan baju tanpa lengan lewat. Wauw...suit-suit,
ehem...politik dan Indonesianya hilang. Ke-4 orang tadi alih bahasan menuju Pasar
Kembang, ngelantur lalu pulang satu persatu menyisakan bon di tukang angkringan.
Pemikiran kaum miskin ternyata lebih mengarah pada kesatuan dan keutuhan.
Pernahkah anda bayangkan bila ingin berkunjung ke Bali saja anda harus mengurus
pasport dan visa? Pernahkah anda bayangkan bila ingin pergi ke Kalimantan harus pakai
Dokumen negara? Aduh...bukankah lebih nyaman kita bersatu seperti dulu? Kemanamana
tinggal naik Bus atau kapal laut tanpa harus mengusrus surat-surat? Kenapa harus
membentuk negara baru?
Siapa yang akan di untungkan bila saja sebuah daerah memisahkan diri dari RI?
Orang-orang berpangkat dan kaya. Mereka yang hanya duduk di belakang meja saat kita
yang msikin dan melarat ini berjuang mati-matian melawan aparat. Walau itu hanya
pendapat rakyat jelata, silahkan di pikirkan lagi. Ambil hikmah dari sebuah permusuhan
dan perpecahan, siapa yang susah?
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
41
XI. Kemiskinan dan Sampahnya
Nasi pecel yang di bungkus daun pisang apa bedanya dengan hamburger yang di
bungkus kardus dan plastik?
Sama-sama bikin perut kenyang tapi sampahnya berbeda.
Butuh waktu lama untuk menghancurkan kardus dan plastik.
Tukang becak makan hamburger? Makan donat? Makan cake? Atau makan roti?
Kapan tuh? Nanti kalau sudah ada becak elektrik yang harganya murah. Elektrik disini
bahan bakarnya air got, bisa melaju tanpa harus di pedal. Pake mesin canggih tanpa
polusi. Kapan? Nanti...
Orang yang makan nasi bungkus daun pisang rasanya sudah jarang. Semua pakai
plastik dan kardus. Lebih efektif katanya. Siapa yang menganghasilkan sambah berjibun
di TPA itu? Apakah Yu Joeminten penjual nasi pincuk, ataukah NY Kaya pemilik pabrik
plastik? Jawabnya adalah kedua-duanya merupakan penghasil sampah. Bedanya Yu
Joeminten dan sego pecelnya menghasilkan sampah lebih sedikit dan lebih mudah di
hancurkan oleh tanah, sementara Ny Kaya pemilik pabrik menghasilkan sampah lebih
banyak dan tak mau tau. Yang penting uang masuk ke kantong.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
42
Sampah semakin meresahkan, banyak orang memikirkannya. Banyak pula
mendiamkannya. Orang miskin dan sampahnya, orang kaya dan sampahnya. Sama-sama
mempunyai sampah. Lalu kenapa masih ada sampah yang mengunung? Botol dan plastik
bekas, bisa menjadi uang bagi mereka yang miskin. Di jual ketukang rosok. Botol dan
Plastik, akan masuk keranjang sampah bagi yang berduit. Malu menjual botol. Lalu
kenapa pemulung di larang masuk? Bukankah mereka mengambil sampah dan sisa dari
anda? Ha...ha...Sampah bisa menjadi uang, tapi tidak pernah ada uang menjadi sampah.
Menumpuk dan di buang.
Bagaimanapun juga, orang miskin akan lebih sedikit menghasilkan sampah.
Bagaiamana mau beli makanan berkardus bila uang saja tidak punya? Bagaimana mau
beli minuman kalengan bila air sumur rasanya masih sama �walau kadang-kadang bau
kaporit-. Oalah, miskin-miskin! Kenapa engkau ada dalam dunia ini!?
Orang miskin selalu di gambarkan sebagai rakyat yang kumuh dan kotor, bajunya
jarang ganti dan rumahnya nggak bersih. Kenpa bisa seperti itu? Karena ekonomi
menuntut seperti itu. Bila kesawah memakai dasi dan jas, apa jadinya pakain itu
nantinya? dari pada di buat membeli jas yang harganya selangit mendingan buat kredit
pupuk yang juga mahal. Kalau si kaya sedikit berbaik hati, mengurangi jatah mkannya
yang tiga kali sahari munkin pupuk nggak akan melambung. Politik pembelian beras oleh
tengkulak juga menyengsarakan rakyat kecil. Di pikir secara logis, sampah dari petani
lebih bersahabat dari pada sampah pabrik yang limbahnya saja membuat cemar selokan
kota. Sama-sama bekerja dalam sehari, tapi hasilnya beda jauh. Kenapa petani masih
miskin seperti saat ini?
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
43
Ketika si kaya menggeber mobilnya, si miskin dan sepeda pancalnya akan
menikmati bau bahan bakar tanpa masker. Lalu apakah ini yang namanya keadilan dan
pemerataan? Pemerataan polusi yang benar-benar sudah jelas.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
44
XII. Gunung dan Tanah Longsor
Banjir bandang dan tanah longsor.
Banjir lagi dan tanah lonsong lagi, tardisi ataulah bencana?
Banjiiiir!!!!!!!!!!!!!!
Siapa yang salah dalam hal seperti ini? Kenapa sejaktahun 2003 hingga sekarang
yang namanya banjir dan tanah longsor menjadi momok? Tidak usah di sebutkan di aman
tempatnya, tapi sering kali kita dengar berita tentang tanah longsor dan banjir. Musim
hujan banjir, belum lagi musim kemarau tanah kering dan air susah. Benacan di tanah
Indonesia yang makmur! Kenapa bisa terjadi?
Begini, pada kenyataannya �dan tidak bis di pungkiri- tanah lonsong dan banjir
nadang yang melanda Tiga tahun terakhir ini penyebabnya jelas. Hutan yang libas dan
gundul. Siapa yang menebang hutan itu? Rakyat miskin tentunya. Nggak mungkin orang
kaya berdasi menebang hutan. Nggak mungkin para pejabat kaya turun ke hutan dan
menjarahnya. Yang melakukan masih rakyat bawah yang berontak. berontak pada nasib
yang begitu pahit. Brontak dari penindasan rezim orba. Katanya seperti itu. Lalu kemana
kayu-kayu di jual? Pikirkan tentang hal itu sejenak saja.
Setelah Soeharto lengser, di kota demo merajalela, pereklahian dan penjarahan
terjadi. Yang orang desa tidak mau ketinggalan juga, menjarah yang terdekat dengan
mereka. Yaitu hutan yang tumbuh subur, menjarah dengan harapan meningkatkan
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
45
ekonominya. Menjarah dengan menebang hutan pemerintah. Reaksi rakyat bawah di baca
pakar ekonomi, mereka yang berduit berdiri di belakang penjarahan hutan dengan
menjadi penadah, beberapa oknum menjadi tedeng aling-aling yang sok melindungi
penjarah hutan. Tapi dengan pembagian hasil yang jelas. Huh...itu;ah kecardasan bangs
kita, pandai membac situasi. Siapa yang berkuasa, mereka seakan harus di ikuti. Suharto
berkuasa, semua ikut Soeharto. Mahasiswa berkuasa, semua ikut mahasiswa. Rakyat
bekuasa? Kapan lagi kalau tidak menjarah hutan dan menebangnya hingga ludes.
Gunun dan tanah longsor menjadi momok warga desa sekitar untuk saat ini.
Semua menyesal kanapa dulu menebang hutan. Tapi nasi sudah menjadi bubur, tingal
mengolah bagaimana bubur itu bisa menjadi bubur yang lezat? Tambahkan sedikit irisan
ayam dan berikan beberapa macam bumbu yang membuatnya menjadi enak raasanya.
Bagaiaman dengan hutan? Garap saja lahannya �bagi yang sudah dikuasi oleh rakyattapi
jangan lupa, tanamlah pohon-pohon jati yang kokoh di antara lahan garapan anda itu.
Bagi lahan yang kosong, minta kepada aparat desa untuk mengurusnya. Minta bibit atau
pupuk agar tanah itu menjadi hutan lagi. Terlalu sayang bila kita harus mati gara-gara
bencana alam. Gara-gara banjir dan tanah longsor? Bersatulah anda yang kini berada di
daerah yang rawan longsong, ceaptlah menanam apa saja yang bsia melindungi. Biar
rakyat seperti kita ini bisa tidur nyenyak walau dengan sedikit nyamuk nakal. He...he...
Rakyat bawah itu tidaklah terlalu sudah untuk di arahkan, bila pejabat mau
bersahabat. Bukannya pejabat yang berhianat dengan menilep biaya pembanguann desa.
Kalau mencalonkan Bupati saja bisa mengeluarkan uang ratusan juta dengan mudah,
masak membangun kembali sebuah hutan terlalu sulit untuk pejabat? Di kota Blitar, yang
hanya sebuah kota kecil, ada Tiga calon bupati pada pemilihan 2005 kamarin. Kabarnya
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
46
dana yang di habiskan untuk kampanye ketiganya itu mancapai 3 M (ini hanya sebuah
contoh, kebetulan penulis berada di kota itu selama terjadi kampanye). Sedangkan hutan
di blitar selatan ludes, bersih tak tersisa. Kalau dana yang 3 Milyar itu di belikan bibit
jati, kemungkinan lahan hutan gundul itu akan subur lagi. Jadi nggak takut banjir. Dari
pada uang buat kampenye? kemana coba jluntrungannya? Kaos, poster, buku, payung,
mie rebus dan sedikit rokok plus sedikit suap. 3 M, itu kalau di belikan bibit jati mas
yang harganya Rp 1.500, maka akan ada sekitar 20.000 pohon siap tanam. Blitar kembali
subur dan bebas banjir. Semoga bupati terpilih bisa mebangun Blitar lagi. Tapi itu hanya
sekedar intermeso saja.
Blitar hanya sebuah contoh kecil dari hutan yang musnah dan tanah longsor. Dan
saya tau pasti di sana lahannya gundul, hujan banjir dan airnya berwarna coklat. Tanah
libas tak terhadang. Dan rakyat sekitar hanya bisa mengeluh seperti ini; �Pinginnya kaya
mendadak dengan menjual kayu jarahan, eh...belum genap setahun desa di landa banjir,
ternak musnah, rumah terendam air dan ada pula yang harus kehilangan orang-orang
tercinta. Nasip, nasip. dasar rakyat miskin, apa-apa selalu salah� . Itu bukan keluhan saya
tapi beberapa tentangga saya yang sering menjadi langagan banjir. Ha...ha...jangan saling
meyalahkan, yang penting bangun kembali hutan. Biar nggak banjir...
Sekali lagi, bagaimanapun juga tidak bisa di pungkuri bahwanya hutan gundul
dan penjarahan adalah sa;ah satu pemberontakan rakyat terhadap pemerintah. Hanya saja
pemberontakan itu di susupi oleh beberpa orang yang berkepentingan lain. Ekonomi dan
mungkin juga faktor jabatan. Bukan murni kemauan rakyat lagi. Menebang hutan adalah
pemberontalan yang salah kaprah dengan masuknya pengusaha dan peng-ilegalan kayu
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
47
jarahan oleh beberapa pengusaha dan oknum. Siapa yang kena dampaknya? Rakyat
sekitar hutan...
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
48
XIII. Rakyat Miskin Bersatu Negara Apa Jadinya
Politik desa mengepung kota membuat kita kehilangan banyak nyawa.
Politik kota mengepung desa, membuat petani sengsara.
Kenpaa tidak bersatu padu saja?
Masih ingat tentang partai yang paling merakyat di era 50-an? PKI, sebuah partai
berfaham komunis yang di dukung oleh ratusan ribu rakyat miskin yang merasa tertindas.
Dengan politik desa mengepung kota mereka bisa melumpuhkan pemerintahan. Karena
diangap mengancam negara, maka PKI di hitamkan oleh sekelompok orang. PKI
dilarang! Dengan alasan tidak bertuhan. Itu urusan pemerintah dan agamawan, hanya saja
PKI saat itu sangat di puja rakyat miskin terutama yang ada di desa. Mengenang kejadian
itu �walau dari cerita nenek saya- sungguhlah menyedihkan, pengikutnya dibantai.
Pembataian yang sangat mudah dilakukan karena rata-rata mereka rakyat miskin.
Tidak bisa di pungkiri bahwanya PKI juga berjuang ikut mebangun perpolitikan
di negara ini. rakyat miskin yang terbela mengikutinya. Dasn, tahukan anda bahwa
pengikut PKI yang di desa-desa tidak pernah tau siapa itu Karl Marxs, atau Lenin. Yang
mereka tau adalah PKI melindungi yang lemah. Tidak ada kepastian kenapa PKI bisa
menjadi begitu brutal dan di tuduh memberontak? Yang jelas pengikutnya rakyat miskin.
Tahun 80-an ada tiga partai yang berkuasa. Apakah mereka lebih baik dari PKI?
Kenyataannya terjadi penikaman dari belakang. Rakyat di tipu habis-habisan oleh para
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
49
politikus. Sistem yang dibawa adalah Kota mengepung desa. Pejabat korup di manadiamana,
KKN meraja lela, militer berkuasa. Hutang negara di sembunyikan di balik
meja pejabat. Kini, lagi-lagi rakyat miskin yang menjadi korban. Pupuk melambung,
gabah murah. BBM naik, TDL naik semua bahan kebutuhan naik.
Kini Partai menjamur, dan rakyat miskin yang sudah tidak mempunyai
kepercayaan terhadap ketulusan partai menjadi semakin mengerti polotik. Bahwasanya
politik itu adalah sarana menjcari uang. Sekali lagi, politik adalah sarana mancari uang.
Mungkin anda tidak percaya, hanya saja orang miskin seperti saya sangat menunggu
kedantangan kampanye. Kenapa? Karena saya akan mendapat kaos, mie instan, uang
bensin, kalender, buku-buku, payung uang rokok dan lain sebagainya. Kami terima itu
dengan senang hati. Daripada tidak dapat apa-apa! Lumayan, tinggal mengiyakan saja
dapat semuanya. �Iya pasti saya dukung anda di pemilihan nanti!� Padahal saat
penjoblosan, belum tentu partai itu yang di pilih.
Rakyat bawah pada dasarnya bisa membaca tentang gelagat partai dengan jelas.
Gelagat para caleg dengan jelas. Seorang angota dewan di daerah gajinya sekitar 5 juta
perbulan. Sedangkan biaya kampanya yang dikeluarkannya mencapai 500 juta. Untuk
mengembalikan modalnya saja butuh waktu 100 bulan kerja. Bayangkan apa yang akan
di lakukan untuk mengembalikan modal? Padahal prinsip ekonomi adalah �dengan modal
yang sekecil-kecilnya untuk dapat untung sebesar-besarnya� kalau modalnya saja besar,
untungnya juga harus lebih buuesaar lagi. ya atau tidak?
Ini yang dibaca rakyat bawah saat ini. Jnagan dikira gambar yang di pasang oleh
salah satu calon itu tidak di perhitungkan. Di sebuah kota, ada yang menghitung dengan
gambaran seperti ini. Calon no 1 memasang poster berukuran A2, full color diaman-
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
50
mana, di dinding toko, pagar pokoknya dimana ada tempat yang bisa untuk menempel di
ya ditempel. Biaya cetaknya saja sekitar @Rp. 1.000; di pasang di banyak tempat.
Katakanlah adalam satu kabupaten dia mencetak poster sebanyak 100.000 eksemplar X
@ Rp. 1.000. = Rp. 100.000.000; untuk poster itu saja. Tapi itu hanya hitungan anganangan
seorang teman saya ketika diskusi. Lha...kaosnya? Payungnya? Ongkos
bensinnya? Lain-lainnya? Ha...ha...tanya saja padacaleg terdekat. Berapa ongkos untuk
kampanye? dari mana uang sebanyak itu? Kembalikah modal utama hanya dengan
mengharap gaji Bupati?
Kalau saja rakyat miskin bersatu padu-padu, mogok kerja dalam seminggu saja pa
jadinya negara ini. Apalagi kalau di beritakan secara besar-besaran. Di siarkan di radio
dan televisivi, koran-koran dan selebaran. �Diumumkan, kepada seluruh rakyat penerima
dana konpensasi BBM untuk libur total selama seminggu. Dilarang bekerja apapun!
Karena uang yang di korupsi pejabat akan dibagikan kepada seluruh gakin. Harap
tenang menunggu di rumah semua uang akan di antarkan pejabat setempat�
Ha...ha...sungguh heroiklah pemerintah ini bila melakukan itu. hanya saja perekonomian
akan lumpuh total. Siapa yang akan bekerja? Ndak ada sama sekali, 60 juta lebih manusia
libur total selama seminggu.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
51
XIV. Miskin Never Ending...
Kemiskinan tidak akan pernah selesai.
Karena kemiskinan adalah kewajiban yang harus di jalanai.
Karena kita mati adalah sebagai orang miskin tanpa apa-apa yang di bawa.
Anda yang mungkin saat ini merasa menjadi rakyat miskin, jangan terlalu
menyesali terlahir miskin. Orang miskin biasanya akan lebih jujur dari pada orang yang
kaya. Bicara apa adanya, lebih bersahabat dengan manusia lainnya. Banyak sekali
keuntungan menjadi orang yang di cap dengan kata �miskin�. Bukan status kaya atau
miskin yang akan di pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Tapi amal kebaikan kita
selama di dunia ini.
Gakin jumlahnya memang menjapai 60 juta jiwa lebih. Kalau tidak ada gakin,
tidak ada pabrik berdiri kokoh seperti saat ini. Tidak ada sawah menghampar nan indah,
tidak ada ladang luas nan subur, tidak ada teriakan dan yel-yel dalam kampenye. Dunia
akan sepi kalau tidak ada gakin, tidak ada yang jalan malam-malam, tidak ada yang
nongkrong malam-malam di angkringan karena semua sibuk meeting dan bisnis. Kita
harus bersyikur menjadi gakin, masih bisa jalan kaki, masih bisa lari pagi, masih bisa
makan nasi. Walau itu sudah tapi indah. Lebih nikmat. Kita tidak harus menjadi mesin
pencari uang, karena uang adalah membahayakan. Menenggelamkan kita semua. Hidup
hanya sekali, uang bukan tujuan akhir.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
52
Kemiskinan harus di terima, tapi jangan lantas putus asa. Miskin itu hukumnya
wajib, hanya saja kita berhak untuk tidak menjadi miskin selamanya. Paling enak itu
menjadi orang yang berdiri diantara kemiskinan dan kekayaan. Sedang-sedang saja. Paspas
saja. Sangat susah menjadi orang seperti itu, apalagi dengan kondisi hukum di
Indonesia yang seperti saat ini. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Sebenarnya sistem yang harus kita ubah adalah sistem individualisme itu. Kalau kita mau
bekerja sama dan menghilangkan kepentingan pribadi maka Indonesia akan lebih mudah
di bangun. Persatuan dan kesatuan itu telah di tanamkan sejak nenek moyang kita dulu,
hanya saja di obrak-abrik oleh orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri. Kenapa
ada banyak partai berdiri? Bukankah itu menumbuhkan sikap persmusuhan? warna baju
yang berbeda mendasari timbulnya kebencian. Apakah politikus membaca itu? Kenapa
rakyat Indonesia yang beragam jenis ini malah di golong-golongkan menjadi pengikutpengikut
partai yang berbeda.
Bagaimana kita bisa menggembar-gemborkan persatuan sedangkan kita sendiri
masih terbawa sistem perpartaian yang semakin kacau? Bagaimana kemiskinan bisa di
hilangkan bila beberapa kelompok masih mencari modalnya yang belum kembali?
Aduh...kapan kemiskinan akan berhenti bertambah? Atau setidaknya bisa berkurang?
Ah...miskin seakan tidak pernah selesai untuk di bicarakan.
Jangan harap persatuan menjadi kokoh bila partainya tidak rukun. Jangankan
rakyat miskin, anggota dewan saja ribut bila tidak diuntungkan!? Satu harapan saya yang
masih tersimpan erat di hati. Jangan pernah menambah jumlah rakyat miskin di
Indonesia, siapapun anda. Jangan mengaku menjadi gakin bila anda masih bisa mencari
makan dengan keringat anda sendiri. Kemiskinan bukan status, bukan pula kutukan.
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
53
Miskin itu adalah kewajiban yang pada dasarnya harus di jalani semua orang, hanya saja
kita berhak untuk tidak selamanya miskin...Kita lahir tanpa membawa apa-apa, mati juga
tanpa membawa apa-apa. harta hanya bersifat sementara, kekayaan bukan milik kita
seorang. Masih ada orang lain...
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
54
Tetang Penulis
Endik Koeswoyo, lahir dari keluarga miskin. Untuk
menempuh pendidik SLTP-nya dia dibiayai oleh seorang
Dokter yang kemudian terpilih menjadi Lurah. Menyikapi
kehidupan miskinnya sebagai kawah condro dimuko yang
menggodoknya untuk tahan segala situasi. Bercita-cita sebagai
Caleg untuk bisa membela rakyat miskin dan tentunya agar
bisa menulis soal politik lebih banyak lagi. Saat ini, Endik
Koeswoyo bekerja paruh waktu dengan gaji pokok Rp.
180.000,- Uang makan Rp. 60.000,- Uang kehadiran Rp. 120.000,- Tranportasi Rp.
30.000,- Total gaji perbulan Rp. 390.000,- selama 6 jam kerja perharinya. Untuk bisa
bertahan hidup, Endik Koeswoyo menggunakan waktunya untuk menulis di berbagai
Media, Menulis Novel dan buku-buku popular. Saat ini dia sedang mengambil S1 Ilmu
Komunikasi, Fakultas Sosial Politik Open University. Penelusuran terakhir, pria kelahiran
Jombang 15 Agustus 1982 ini masih tercatat sebagai Mahasiswa sebuah PTS di
Yogyakarta dengan jurusan Broadcasting anggkatan 2003, namun tidak pernah mengikuti
kuliah dikarenakan tidak pernah membayar SPP, uang gedung dan uang SKS.
Dengan gaji Rp. 390.000,- penulis muda yang murah senyum ini dipastikan hanya
makan maksimal 2 kali sehari, namun toh kepeduliannya kepada Bangsa ini begitu besar
(terbukti dengan menulis naskah menyoal dana kampanye ::dalam proses::). Jika
menghitung-hitung secara kasat mata (seperti perhitungan-perhitungan dalam buku ini)
harga makan rata-rata di Yogyakarta adalah Rp. 4.000,- rupiah. Jika penulis makan 2 kali
sehari dengan harga makanan Rp. 4.00,- dengan 2 kali makan seharinya maka biaya yang
dikeluarkannya adalah Rp. 240.000,-./bulan. Bandingkan dengan gaji anggota DPR yang
gaji totalnya Rp 28.500.000. Lalu tanyakan apa yang dilakukan anggota Dewan yang
mengatas namakan rakyat itu kepada bangsa ini? Dan apa yang dilakukan rakyat miskin
seperti Endik Koeswoyo? Dengan sisa uang gaji yang sejumlah Rp.150.000,- dia
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Miskin itu Kewajiban!
Endik Koeswoyo
www.endik.seniman.web.id
55
merelakan Rp. 22.900,- (hanya untuk mengirim surat kepada Ibu Negara yang berisi
sebuah ide menyoal cara kampanye yang lebih menguntungkan Masyarakat luas (walau
belum mendapatkan konfirmasi apapun).
Karya Cetak::
1. Cowok Yang Terobsesi Melati (Teenlet: Penerbit Diva Press Yogyakarta)
2. Cinta Selebar Kerudung (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta)
3. Tersesat Di Surga (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta)
4. Pak Gempa (Kumpulan Komik Pendek: Penerbit ArusKata Press Jakarta)
5. Siapa Memanfaatkan Letkol Untung? (Buku Sejarah Popular: Penerbit Media
Presindo Yogyakarta)
Karya E-Book::
1. Love From My Heart (Novel: Penerbit BBB Lini Penerbit Independen Online)
2. Ketika Cermin Tak Lagi Jujur (Antalogi Puisi: Penerbit PiON Lini Penerbit
Indepanden Online)
3. Psikodramatis (Novel Surealis Ekpresive: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen
Online)
4. 10 Langkah Mudah Menjadi Penulis untuk Pemula (Buku Panduan Singkat:
Penerbit PiON Lini Penerbit Independen Online)
5. Miskin Itu Kewajiban (Buku Umum: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen
Online)
:: Di Ijinkan mengutip dengan menyebutkan Sumbernya::
TERIMAKASIH
Endik Koeswoyo
Generated by Foxit PDF Creator � Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar