Sabtu, 29 Januari 2011

Cerita Humor

Darling

Seorang manager di sebuah perusahaan melihat ada seorang pegawai baru.
Lalu dia menyuruh pegawai baru itu untuk datang ke ruangannya.

"Siapa namamu?" adalah pertanyaan pertama yang diajukan manager pada
pegawai baru itu. "John," jawab si pegawai.


Manager tampak marah, "Dengar...aku nggak tahu tempatmu seperti apa dulu
kamu bekerja, tapi aku tidak memanggil karyawanku dengan nama depan
mereka. Itu melanggar etika dan akan menjatuhkan martabat. Aku hanya akan
memanggil pegawaiku dengan nama keluarganya seperti ... Smith, Jones,
Baker... Mengerti, ya? Para � karyawan di sini memanggilku Mr. Robertson.

Nah, karena sekarang masalahnya sudah jelas, katakan siapa nama keluargamu?"
Pegawai itu dengan mengeluh menjawab, "Darling. Nama lengkap saya adalah
John Darling." �

"Saya setuju, saya panggil kamu John saja........"


Ajal Yang Tertunda

Seorang penjelajah di pedalaman Amazon tiba-tiba saja dikepung sekelompok
primitif yang haus darah. "Oo... Tuhan matilah aku," gumamnya.


Tiba-tiba dari langit di atasnya ada kilatan cahaya dan terdengar suara
menggema:

"Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di dekat kakimu itu dan
pukul kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu."


Si penjelajah itu pun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombol itu,
dan memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga hingga ia mati
seketika.

Dia berdiri di atas mayat si pemimpin. Seketika 100 orang primitif itu
mengepungnya dengan muka sangat marah karena melihat pemimpinnya terbunuh.


Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan suara menggema: "Nah,
sekarang... baru ajalmu tiba anakku...."


Masih Bayar


Anak : Ayah berapa sih biaya kalau mau menikah?

Ayah : Sambil memperhatikan wajah anak laki-lakinya yang polos itu.
Entahlah nak, karena sampai sekarang Ayah masih bayar terus kepada ibumu.



Kejutan

Seorang Presiden berkata kepada tukang sapu di istana, "Coba buat sebuah
kejutan padaku, dan kemudian buat pula permintaan maaf atas kejutan itu
yang jauh lebih mengejutkan lagi".


Begitulah, beberapa hari kemudian Sang Presiden sedang berdiri di jendela
Istana, memandang keindahan taman di bawahnya. Dengan berjingkat-jingkat
si tukang sapu mendekat lalu mencubit pantat Sang Presiden.

"Hei, gila, apa-apaan ini !" teriak Presiden dengan sangat terkejut.


"Oh, maaf, Bapak Presiden," sahut si tukang sapu. "Tadinya saya sangka
Bapak adalah Ibu Negara .... "



Berbisa

Dua ekor ular sedang menelusuri sawah mencari mangsa. Tiba- tiba ular
pertama bertanya, "Kita ini jenis ular yang berbisa nggak sih?"

"Entahlah, aku tak tahu. Emangnya kenapa?"


"Barusan aku tak sengaja menggigit bibirku ...."


Tiga Kemungkinan

Malam menjelang ujian, seorang mahasiswa melempar undi dengan koin. "Kalau
muncul gambar, saya akan tidur; kalau angka, saya akan nonton teve.

Kalau koin ini bisa berdiri, saya akan belajar."


Filsuf Sakti

Tiga orang filsuf bermaksud untuk bersemedi di tepi sebuah danau. "Waduh,
aku lupa membawa alas duduk," kata filsuf pertama.

Ia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air danau, dan menyeberanginya
menuju ke tempat tinggal mereka di seberang
danau. Ketika ia sudah kembali, filsuf ke dua berkata,"Aku lupa menjemur
bajuku. Aku pergi dulu ya." Ia berjalan di atas air danau dan
menyeberanginya dengan mudah.


Filsuf ke tiga berpikir bahwa kedua rekannya itu pasti ingin unjuk
kebolehan di hadapannya. "Ah, aku juga bisa. Lihat saja," katanya.
Ia lalu melangkahkan kakinya ke atas air danau dan langsung
tenggelam.Filsuf ke tiga ini berusaha berenang ke tepi, mencoba lagi
berjalan di atas air lagi dan gagal.


Ia terus mencoba sampai akhirnya filsuf ke dua berkata kepada filsuf
Pertama, "Sebaiknya kita beritahukan saja letak batu-batunya. "



Kendaraan Di Surga

Tiga pria meninggal dan masuk surga.

Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang baik jahat maupun orang baik
akan mendapat kendaraan yang pantas dengan perbuatannya.
Lelaki pertama tiba dan malaikat bertanya, "Berapa tahun kamu menikah?"

Jawab lelaki pertama, "20 tahun" "Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?"
Jawab lelaki pertama, "5 kali"
"Baiklah," jawab sang malaikat, "Kamu boleh masuk tapi hanya mendapat Kijang"


Lelaki pertamapun berlalu dengan Kijangnya.

Berikutnya adalah lelaki kedua. "Berapa tahun kamu menikah?"
Jawab lelaki kedua, "30 tahun" "Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?" "2
kali"

"Lumayan... Kamu pantas mendapatkan BMW"

Tibalah kini lelaki ketiga dan malaikatpun mengajukan pertanyaan yang sama
yang di jawab si lelaki ketiga, "50 tahun"
"Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?" "Tidak pernah" "Luar biasa!

Ini kunci untuk Ferrari"

Suatu hari, tatkala lelaki pertama dan kedua tadi tengah mengendarai
mobilnya, mereka melihat lelaki ketiga duduk di tepi jalan sambil
menangis.

Mereka menghampirinya dan bertanya "Ngapain kamu nangis? ga' puas sama
Ferrari ?"


Jawab lelaki ketiga sambil mengusap air matanya, "Tadi aku berpapasan
dengan istriku yang sedang naik sepeda"


Tanpa Kata-kata


Kira-kira satu - dua abad yang lalu, Paus memutuskan bahwa seluruh Yahudi
harus meninggalkan Roma, yang tentu saja kemudian menimbulkan keresahan
dan penolakan dari bangsa Yahudi tersebut.

Kemudian Paus menawarkan untuk mengadakan debat religius dengan seorang
anggota komunitas Yahudi, yang mana jika orang Yahudi pilihan tersebut
menang, maka bangsa Yahudi boleh tetap tinggal di Roma. Sebaliknya, jika
Paus yang menang, maka bangsa Yahudi harus segera meninggalkan Roma.


Bangsa Yahudi sadar, bahwa mereka tidak punya pilihan lain. Lalu mereka
kemudian memilih seorang pemuda yang bernama Moishe sebagai calon dari
pihak Yahudi. Moishe kemudian mengajukan syarat, dimana, agar lebih
menarik, debat dilakukan tanpa berkata-kata.


Paus kemudian menyetujui persyaratan tersebut, lalu pertandingan pun dimulai.
Pada saat debat dimulai, Moishe dan Paus duduk saling berhadapan.
Setelah kira-kira berjalan satu menit, Paus kemudian mengangkat tangannya
dan menunjukkan tiga jari.

Moishe memandang sebentar kepada Paus lalu kemudian menunjukkan satu jarinya.
Paus kemudian membentuk lingkaran dengan jarinya di atas kepalanya. Moishe
membalas dengan menunjuk ke tanah. Paus lalu mengeluarkan sebuah wafer dan
segelas anggur. Dimana kemudian Moishe membalas dengan mengeluarkan
sebutir apel.


Paus kemudian berdiri dan berkata ,"Saya menyerah kalah. Orang ini terlalu
tangguh. Bangsa Yahudi boleh tinggal." Satu jam
kemudian, Kardinal sibuk menanyai Paus atas apa yang telah terjadi.

Paus menjawab, "Pertama, aku mengangkat tiga jari ku sebagai lambang
trinitas. Dia merespon dengan mengangkat satu jarinya untuk mengingatkanku
bahwa tetap hanya ada satu Tuhan untuk kedua agama kami.

Kemudian aku membentuk lingkaran disekelilingku yang menunjukkan bahwa
Tuhan ada di sekitar kita. Dia membalasnya dengan menunjuk ke tanah dan
menunjukkan bahwa Tuhan juga sekarang ada bersama kita.

Aku mengeluarkan sebuah wafer dan segelas anggur menunjukkan bahwa Tuhan
akan menebus dosa-dosa kita. Dia kemudian mengeluarkan sebutir apel untuk
mengingatkanku akan dosa awal umat manusia. Dia memiliki jawaban atas
segalanya. Apa yang dapat aku lakukan ?"


Sementara itu, bangsa Yahudi sibuk mengelilingi moishe. "Apa yang terjadi?
" tanya mereka.
"Well," kata Moishe. "Pertama dia mengatakan padaku bahwa bangsa Yahudi
memiliki 3 hari untuk pergi dari sini. Aku katakan padanya bahwa tidak
satu orang pun dari kita yang akan pergi. Kemudian dia mengatakan padaku
bahwa seluruh kota akan dibersihkan dari bangsa Yahudi. Kemudian aku
tegaskan kepada mereka bahwa kita akan tetap tinggal disini." "Ya, ya,..
lalu ? "tanya mereka. "Aku tidak tahu," kata Moishe. "Dia mengeluarkan
bekalnya dan aku pun mengeluarkan bekalku."



Pemadam Kebakaran

Pada suatu hari,terjadi kebakaran di sebuah sumur minyak.Perusahaan
pemilik sumur minyak itu memanggil petugas pemadam kebakaran yang sudah
ahli.

Lalu datanglah sekitar 15 mobil pemadam kebakaran yang elit. Ternyata
panas yang dikeluarkan api itu terlalu tinggi.. sampai2
mereka tidak bisa mendekat lebih dari jarak 1 km dari sumur itu.Pada saat
semuanya merasa putus asa, datanglah sebuah mobil pemadam kebakaran yang
sudah agak tua.Sambil terseok seok mobil itu melaju dan berhenti pada
jarak 10 m dari sumur yang panas itu.Lalu petugas di dalamnya berlompatan
keluar dan saling menyiramkan air pada diri mereka masing2 dan berhasil
menaklukkan api tersebut.


Karena senang dan merasa diselamatkan, pemilik perusahaan itu memberikan
hadiah sebesar 50 juta pada tim yang berani itu.Lalu
pemilik perusahaan minyak itu bertanya : "Akan diapakan uang sebesar itu?"
Ketika diberi pertanyaan itu, pimpinan regu tersebut menjawab dengan nada
datar, "Pertama-tama kami ingin memperbaiki rem mobil sialan itu!".



Si Anto

Si Anto adalah anak SD kelas satu......selain juara di kelasnya, dia cukup
ganteng juga lah. Dia punya satu teman sekolah namanya Clara....si Clara
cantik dan manis.

Singkat cerita, si Anto jatuh hati sama si Clara...ternyata Clara juga
punya hati ama si Anto. Suatu hari, karena kagak tahan lagi si
Anto berkata kepada si Clara, "Clara, kamu tahu aku suka kepadamu.

Sayang kita masih kecil.....bila nanti kita udah dewasa, kita menikah
ya...?!"

Dengan wajah yang memerah merona, si Clara menjawab "Anto, bukannya aku
menolak....aku sih mau aja...Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah
sesama kerabat saja. Paman menikah dengan bibi, kakek menikah dengan
nenek, dan bahkan papa menikah dengan mama......padahal kan kamu bukan
kerabat aku Anto."


Mendengar jawaban si Clara, si Anto tidak masuk satu minggu karena patah
hati....


Tiga Monyet

Adaseorang bapak ingin membeli seekor monyet.


Maka pergilah ia ke pasar monyet. Disana ia ketemu dengan seorang penjual
monyet yang sedang menjual tiga ekor monyet.
Monyet-monyet itu terdiri dari monyet besar sedang dan kecil.

Sang bapak kemudian menawar untuk monyet yang besar.

Bapak : "Berapa harga monyet yang itu bang?", sambil menunjuk monyet yang
besar.
Pedagang : "Oh itu 1 juta pak."

Bapak : "Lho kok mahal sekali ya!"
Pedagang : "Oh tentu saja, Pak. Monyet itu bisa menari"


"Oh, bagus sekali ya!", timpal sang bapak.
"Kalo yang sedangnya, berapa mas?", lanjut sang Bapak.
"Oh itu 1,5 juta pak," kata si penjual.

"Lho kok lebih mahal bang!", protes sang bapak.

"Oh iya, Pak. Selain bisa nari dia juga bisa nyanyi", kata penjual.

Bukan main kagumnya bapak tersebut. Tapi untuk menghemat biaya maka si
bapak menawar untuk monyet yang kecil.

"Kalo gitu saya yang kecil saja deh," kata bapak.

"Oh kalo yang itu harganya 2 juta pak,"kata si penjual.

"Lho kok lebih mahal lagi bang? Emangnya dia bisa apa saja sih?" kata
bapak itu.
"Oh kalo yang itu saya tidak tahu pak," kata penjual.


"Trus kenapa harganya paling mahal?" tanya si bapak.
Dengan tenang si penjual menjawab, "Yang saya tahu kedua monyet ini
memanggil bos padanya."



Kura-kura Kecil dan Sepasang Burung �

Seekor kura-kura kecil sedang memanjat pohon dengan sangat perlahan.
Setelah berjam-jam akhirnya dia sampai juga di puncak pohon. Kemudian dari
puncak pohon dia melompat ke udara dan melambai lambaikan kedua kaki
depannya, lalu jatuh gedebug ketanah dengan keras. Lalu pingsan...


Setelah siuman dari pingsannya, dia mulai lagi memanjat pohon tadi,
kemudian melompat lagi keudara dan jatuh gedebug lagi ketanah.
Begitu dilakukan kura kecil itu hingga berurang kali, sementara sepasang
burung yang hinggap di dahan pohon itu terus mengawasi kura-kura kecil
yang sudah sekarat kesakitan itu.


Tiba-tiba burung betina berkata kepada burung jantannya, "Mas.., saya rasa
sudah waktunya kita berterus terang kepada kura-kura kecil kita kalau dia
itu kita adopsi".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar