Sebuah Sarung Kesayangan
Sebuah Sarung Kesayangan
Category: Humor Umum
Suatu malam minggu si Jono apel kerumah sang pacar yang jaraknya tidak
seberapa jauh dari rumahnya.
Namun ketika asyik mengobrol hujan turun dengan deras. Jono mulai terlihat
panik karena khawatir hujan tak akan reda sampai pagi.
Melihat kekhawatiran jono tadi sang ibu dari sang pacar berkata : "sudahlah nak
jono menginap saja disini. kalaupun pulang kerumah nanti bisa basah karena
hujan."
Dengan tersipu jono berusaha menolak tawaran dari ibu sang pacar. "Ah tidak
usah bu, nanti malah merepotkan."
"Tidak kok, nak jono bisa tidur di kamar tamu yang ada. nah kalau begitu ibu
tinggal dulu ya." jawab si ibu sambil masuk ke kamarnya.
Melihat jono mengangguk tanda setuju, si pacar berinisiatif membuatkan
minuman hangat. maka pamitlah si gadis untuk ke dapur sebentar.
namun sekembalinya si gadis dengan membawa secangkir minuman hangat tidak
didapati jono berada diruang tamu.
Tidak seberapa lama muncullah jono dari balik pintu depan dengan pakaian basah
kuyup sambil membawa kain sarung...sambil berkata:
"Maaf dik aku tadi pulang dulu sebentar ambil sarung ini sebab aku tidak bisa
tidur kalau tidak pakai sarung kesayanganku ini.."
Kisah Jejaka dan Harimau yang
Sebuah Sarung Kesayangan
Shaleh
Category: Humor Umum
Diceritakan, ada seorang jejaka Muslim yang tidak ikut Jumatan. Dia malah pergi
ke hutan untuk memburu ayam hutan.
Ketika sedang mencari-cari di rerumputan yang tinggi dan lebat, tiba-tiba tampak
seekor harimau bergigi tajam yang mencuat ke luar mulutnya lagi tertidur.
Sang jejaka kaget, senapannya jatuh ke jurang. Bahkan terlalu kagetnya,
tubuhnya jatuh ke belakang tepat di atas sebongkah batu. "gedebug krakk.."
Kedua kakinya copot (eh, copot!).
Gara-gara ada suara gaduh (sang jejaka jatuh dan teriak, "Au, au, au!") sang
harimau bangun. Ia menghampiri sang jejaka dan melakukan 'pendekatan' (uhoh!).
Sang jejaka sudah tak bisa apa-apa lagi, pasrah sudah menerima nasibnya.
Lalu, sang jejaka berdoa. "Ya Allah, maafkanlah hamba karena tidak shalat Jumat
di hari ini, hari Jumat yang mulia ini."
"Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, jadikanlah harimau bergigi tajam,
berkuku runcing, bertubuh besar, dan berkulit loreng ini yang sedang berada di
depan saya menjadi harimau yang soleh. Kabulkanlah, Ya Rabbi! Amiin!"
Tiba-tiba ada suara petir. "jelegerr..." Sang harimau mendekati tubuh sang jejaka
sedekat-dekatnya, kemudian mengangkat kedua kaki depannya dan berkata,
"Allahumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa azabannaar..." (sekedar info:
doa hendak makan bagi umat Muslim)
Sebuah Sarung Kesayangan
Seorang Pejabat yang Gaptek
Category: Humor Umum
Ada seorang pejabat tinggi di suatu daerah di Indonesia sedang diwawancarai
wartawan, setelah selesei wawancara terjadi obrolan yang menggelikan.
wartawan : "Trimakasih pak buat wawancaranya, semoga saja selanjutnya kita
bisa bertukar informasi kembali."
Pejabat : "Sama-sama mas."
Wartawan : "Maaf kalau boleh saya tau, Bapak punya email?"
Mungkin pejabat itu tidak tau apa itu email terus jawabnya...
Pejabat : "Oh email ya?, Dulu ada sih. Tapi sayangnya sudah saya jual..."
Wartawan : "Hahaha...@#$%!@"
Kisah Kura-kura, Kodok, dan Uler
kaki seribu
Category: Humor Umum
Ada tiga friends, satunya kura-kura.. satu lagi kodok.. terus satunya lagi uler kaki
Sebuah Sarung Kesayangan
seribu. Suatu hari kura-kura mengundang dua temannya kerumahnya buat pesta
kecil-kecilan. Akhirnya mereka bertiga bikin pesta kecil di rumah kura-kura.
Setelah asyik ngobrol, makan, minum dan lain-lain... si kodok berkata "Eh.. dari
tadi kayaknya ada yang kurang ya.. elu pada ngerasa gak.. Oh iya kita kok gak
ngerokok ya.. pantesan mulut asem banget nih.."
Kura-kura : "iya ya..sorry gue lupa nggak nyediain rokok... kalo gitu lu beli aja
deh 'Dok.. warungnya deket kan..!"
Kodok : "Lho kok gue sih.. kan tuan rumahnya elu 'Ra.."
Kura-kura : "iya sih.. tapi kan gue jalannya lambat. kalo elu kan bisa cepet..!!"
Kodok : "Ah.. nggak bisa gitu donk!!.. lagian kalo soal cepet.. pasti si uler kaki
seribu lebih cepet dari gue.. kakinya aja ada seribu!!!"
Kura-kura : "Oh iya ya.. Elu aja deh yang pergi.. uler Kaki seribu.."
Kaki seribu : "Kok jadi gue sih.."
Kodok : "Udah ..nggak apa-apa.. elu aja.. buruan.."
Akhirnya si Uler kaki seribu pergi juga untuk membeli rokok.
Si Kodok dan Kura-kura nungguin sambil ngegosipin artis-artis lokal. Lima menit
menunggu...si Uler kaki seribu belum datang juga... 10 menit.. 20 menit...satu
jam... dan ternyata sampai tiga jam Uler kaki seribu gak nongol-nongol juga.
Kodok : "Kok Uler kaki seribu nggak pulang-pulang ya..?"
Kura-kura : "Iya nih..gue jadi kuatir..kita susulin aja yuk, Dok...!"
Kodok : "Ayuk deh..!"
Tapi waktu si kura-kura buka pintu... ternyata uler kaki seribu sudah ada di depan
pintu.
Kura-kura : "Nah ni dia..!"
Kodok : "Iya nih dari tadi ditungguin juga... mana rokoknya. mulut gue udah
asem banget nih..?!"
Sebuah Sarung Kesayangan
Uler kaki seribu : "Boro-boro rokok... jalan aja belom..!!"
Kodok : "Haah belum jalan... emangnya dari tadi ngapain aja...?"
Uler kaki seribu : "Yeeeeeeeee. . elu nggak liat nih... gue lagi PAKE
SEPATU!!!?"
Orang Budeg Membeli Cendol
Category: Humor Umum
Ginting, seorang profesional asal Medan yang agak tuli baru pertama kali datang
ke Jogja. Pada suatu hari ia ingin sekali minum minuman khas daerah Jogja, yaitu
dawet (cendol).
Ginting : "Mbak, beli dawetnya."
Mbak : "Sampun telas mas."
Ginting : "Iya, memang harus pake gelas..."
Mbak : "Mboten wonten mas."
Ginting : "Betul, memang saya suka pake santen..."
Mbak : (Dengan nada kesal) "Dasar sinting !!!"
Ginting : "Lho, kok tau nama saya Ginting...?"
Mbak : (Tambah kesal) "Dasar wong edan."
Ginting : "Wah mbak betul lagi... saya memang dari Medan!"
Mbak : (Sambil menggerutu) "Dasar wong ora duwe otak..!!"
Ginting : "Benar, benar saya orang Batak !"
Mbak : "Dasar budeg...!"
Ginting : "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Mbak : "Sampeyan kok kurang kerjaan to ?"
Ginting : "Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan,
cerita kayak gini ini juga dibaca sampai habis !"
ANEH APA LUCU...
Waktu aku berumur 23 tahun, aku menikahi seorang janda cantik berumur 35 tahun. Janda itu memiliki anak yang juga sangat cantik berusia 12 tahun. 5 tahun kemudian, anak tiriku saling jatuh cinta dengan ayahku yang duda, dan tak lama kemudian mereka menikah. Hal ini berarti ayahku sekaligus menjadi menantuku, suatu hal yang membingungkanku, sebab anak tiriku sekaligus menjadi ibu tiriku, karena dia menikah dengan ayahku. Komplikasi ini menjadi semakin parah dan kacau balau, karena aku telah punya seorang anak lelaki dengan istriku yang bekas janda itu. Anakku menjadi saudara dari anak tiriku, berarti dia adalah saudara dari ayahku, ini berarti anakku adalah sekaligus pamanku, suatu hal yang membuatku sedih sekali. Istri ayahku, yang juga anak tiriku, kemudian melahirkan seorang anak perempuan. Hal ini berarti anak perempuan itu adalah cucuku, karena aku adalah suami dari neneknya. Dan sekaligus saudara perempuanku, karena dia adalah anak dari ayahku. Istriku adalah ibu dari anak tiriku, yang juga menjadi ibu tiriku, karena dia adalah istri ayahku. Ini berarti, walaupun dia adalah istriku, dia juga sekaligus nenekku, karena dia adalah nenek dari saudara perempuanku. Bila istriku adalah nenekku, berarti aku adalah cucunya. Dan satu hal yang bikin aku gila bila memikirkan hal ini adalah, sebagai suami dari nenekku, berarti aku menjadi KAKEK DARI DIRIKU SENDIRI!!!!...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar