Rabu, 02 Februari 2011

tentang penyakit TBC

Sekilas Tentang Penyakit TBC Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh kuman "Mycobacterium tuberculosis ". Kuman ini dapat menyerang semua bagian tubuh manusia, dan yang paling sering terkena adalah organ paru (90%). Di negara-negara maju penyakit TBC yang semula sudah dianggap tidak ada, kini mulai timbul dan semarak, justru karena timbulnya penyakit HIV/AIDS. Karena kondisi pertahanan tubuh penderita HIV/AIDS sangat lemah, maka keadaan ini mempermudah terserang penyakit TBC. Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Selain dari itu Indonesia adalah negara ke-3 di dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah Cina dan India. TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun). Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif. TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan dengan penyakit menular lainnya. Di seluruh dunia terdapat sekitar 2-3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahunnya. Sesungguhnya kematian akibat TBC dapat dihindari. Setiap tahun sebesar 1% dari seluruh penduduk dunia sudah tertular oleh kuman TBC (walaupun belum terjangkit oleh penyakitnya). Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara pada saat seorang penderita TBCbatuk, bersin, meludah ataupun berbicara. Penderita TBC yang tidak berobat dapat menularkan penyakitnya kepada sekitar 10-15 orang dalam jangka waktu 10 tahun. Setiap tahun, terdapat 583.000 kasus baru TBC di Indonesia, dan secara nasional setiap tahun penyakit ini dapat membunuh kira-kira 140.000 orang. Tiap tahun selalu terdapat peningkatan jumlah penderita TBC yang tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. gambar penderita penyakit TBC Akibat penyakit TBC pada masyarakat antara lain: * mempengaruhi ekonomi keluarga * menambah banyaknya jumlah anak yatim atau piatu atau yatim piatu * meningkatnya jumlah anak putus sekolah * kasus gagal pengobatan mengakibatkan biaya pengobatan yang tinggi Tanda-tanda penderita TBC paru: * batuk yang lama lebih dari 3 minggu * berat badan turun * demam * keluar keringat pada malam hari * mudah lelah * hilang nafsu makan * nyeri di bagian dada * batuk bercampur dahak/darah Apakah TBC menular? Ya, TBC dapat menularkan kepada semua orang, dan yang menularkan adalah mereka yang di dalam dahaknya terdapat kuman TBC. dengan menggunakan mikroskop, di dalam dahak ditemukan adanya kuman TBC Kematian akibat TBC: 140.000 angka kematian per tahun terdiri dari: * 138 kematian akibat TBC setiap hari * 16 kematian akibat TBC setiap jam * setiap 4 menit 1 orang meninggal akibat TBC di Indonesia Insiden TBC menular: 262.000 orang per tahun terdiri dari: * setiap hari minimal 717 pasien TBC menular * setiap jam muncul 30 pasien TBC menular * setiap menit muncul 1 pasien TBC menular Insiden seluruh kasus TBC: 580.000 orang per tahun terdiri dari: * setiap hari muncul 1.597 pasien TBC * setiap jam muncul 66 pasien TBC * setiap menit muncul 1 pasien TBC baru Siapa sajakah yang harus menjalani pemeriksaan TBC? * orang yang diduga mempunyai gejala TBC * orang yang di lingkungannya ada yang mengidap penyakit TBC (orang tersebut bisa jadi anggota keluarga, teman, atau rekan sekerja, dan pembantu rumah tangga) Apa saja yang diperiksa untuk penyakit TBC? * anamnesis (riwayat penyakit atau keluhan) dan pemeriksaan klinis * tes Mantoux untuk mengetahui apakah pernah terinfeksi atau belum (terutama pada anakanak) * pemeriksaan sputum atau dahak mikroskopik dan biakan * pemeriksaan foto rontgen paru * pemeriksaan laju endap darah Bagaimana merawat penderita TBC hingga sembuh? * minum obat dengan teratur dan benar sesuai dengan anjuran dokter selama 6 (enam) bulan berturut-turut tanpa terputus * melibatkan petugas kesehatan atau anggota keluarga untuk mengawasi dan memastikan penderita TBC minum obat dengan teratur dan benar (Strategi DOTS) Dasar penatalaksanaan: Pendidikan keluarga dan peran serta keluarga untuk: * menjelaskan bahwa penyakit TBC dapat disembuhkan * minum obat secara teratur dan benar selama 6 (enam) bulan secara terus menerus * makan makanan yang baik dengan gizi yang seimbang * istirahat yang cukup Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengobatan: Relatif tidak penting: * istirahat yang cukup * perumahan yang sehat * makan makanan yang bergizi * perawatan * iklim * faktor psikis Relatif penting: * luasnya penyakit menyerang tubuh Penting: * jenis, jumlah dan dosis obat yang cukup * teratur dalam menjalankan proses pengobatan Mengapa harus melakukan pemeriksaan rutin? Pemeriksaan rutin harus dilakukan bagi penderita penyakit TBC, agar dapat: * memantau kemajuan pengobatan * mengetahui ada atau tidak adanya efek samping obat * memeriksa kesehatan Anda dan memberikan informasi yang diperlukan * memberikan obat-obatan Apa yang terjadi bila tidak minum obat secara teratur? * kuman TBC tidak mati * timbul resistensi obat, kuman menjadi kebal * penyakit TBC tidak sembuh Resiko penularan: * penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) sangat menular * penderita TBC dengan bakteri dalam darah positif (+) setelah diobati beberapa minggu, resiko penularannya kecil * penderita TBC dengan bakteri dalam darah negatif (-) umumnya tidak menular * penularan bakteri TBC melalui udara * orang dengan infeksi HIV, imunitas rendah mudah terserang TBC atau penyakit lainnya Apa yang harus dilakukan dalam pengobatan penyakit TBC? * berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan obat bius * berobat atau periksakan diri anda ke dokter (puskesmas, klinik paru PPTI, rumah sakir, dokter paru) dengan teratur * jangan menghentikan minum obat sendiri * anggota keluarga ikut aktif dalam memperhatikan si penderita dalam meminum obatnya secara teratur dan benar (sesuai dengan Strategi DOTS = Directly Observed Treatments) * bila batuk, usahakan menutup mulut * dianjurkan meminum obat dalam keadaan perut kosong (pagi) * makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup Perubahan yang harus diperhatikan saat minum obat: Efek samping pada saat meminum obat antara lain: * kulit berwarna kuning * air seni berwarna gelap seperti air teh * muntah dan mual * hilang nafsu makan * perubahan pada penglihatan * demam yang tidak jelas * lemas dan kram perut Bila Anda menjumpai salah satu gejala tersebut di atas, SEGERA hubungi dokter Anda!!! Efek samping dari obat-obatan TBC: Nama Obat Efek Samping Rifampisin - sindrom flu: demam, malaria - muntah, mual, diare - kulit gatal dan merah - SGOT/SGPT meningkat (gangguan fungsi hati) INH - nyeri syaraf - hepatitis (radang hati) - alergi, demam, ruam kulit Pyrazinamide - muntah, mual, diare - kulit merah dan gatal - kadar asam urat meningkat - gangguan fungsi hati Streptomycine - alergi, demam, ruam kulit - kerusakan vestibuler, vertigo (pusing) - kerusakan pendengaran (tuli) Ethambutol - gangguan syaraf mata Cara pencegahan penyakit TBC: * hidup sehat (makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, olah raga teratur, hindari rokok, alkohol, obat bius, hindari stres * bila batuk mulut ditutup * jangan meludah di sembarang tempat * lingkungan sehat * vaksinasi pada bayi (Sumber PPTI Pusat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar