Rabu, 02 Februari 2011
asal usul monalisa
Home
Kategori Artikel
Asal-usul Monalisa
Lukisan Monalisa yang
juga dikenal sebagai La
Gioconda di Italia dan La
Joconde di Perancis
diyakini banyak kalangan
dilukis oleh Leonardo da
Vinci pada era Renaisans
yaitu tepatnya di tahun
1503. Sementara subyek
lukisannya menurut
sejumlah sejarawan
adalah seorang wanita
asal kota Florence, Italia
yang bernama Lisa del
Giocondo atau Lisa
Gherardini, isteri dari
seorang pengusaha
sutera kaya, Francesco
del Giocondo.
Leonardo da Vinci
mengerjakan lukisan
potret ini hingga tahun
1506 dan sayangnya ia
tidak meninggalkan
catatan apapun dalam
karya legendaris
tersebut hingga akhir
hayat pada tahun 1519.
Namun hal inilah yang
membuat Monalisa
menjadi masyhur karena
para sejarawan
mengajukan beragam
teori tentang lukisan ini
baik berupa motif pribadi
da Vinci dalam melukis,
subyek lukisan, kapan
lukisan dibuat, siapa
pemilik sah lukisan dan
tentu saja: makna
senyum si Monalisa.
Leonardo da Vinci
Lukisan Monalisa
menggambarkan potret
setengah badan seorang
wanita usia pertengahan
20an yang berpose di
sebuah teras gedung.
Berbeda dengan sejumlah
model lukisan potret pada
masa itu yang umumnya
berpose tegak lurus dan
kaku, model lukisan ini
terlihat santai
menyilangkan tangannya
di pegangan kursi sambil
mengembangkan senyum
tipis yang sangat
misterius. Lukisan ini
menjadi khas juga karena
sang model lukisan tidak
memakai perhiasan
apapun di tubuhnya dan
bahkan tidak mempunyai
alis mata!
Namun sebenarnya
lukisan Monalisa tidak
terlalu terkenal hingga
pertengahan era 1800an
ketika para seniman
aliran Simbolik memuji
Monalisa sebagai simbol
kemisteriusan wanita.
Sejak saat itu Monalisa
menjadi inspirasi berbagai
macam puisi, lagu dan
drama. Semakin terkenal
lagi ketika lukisan ini
dicuri pada tahun 1911
dan untungnya dua tahun
kemudian diketemukan.
Perjalanan panjang
Monalisa
Monalisa merupakan
salah satu karya
kesayangan Leonardo da
Vinci. Ini terbukti karena
da Vinci terus membawa
lukisan tersebut kemana
pun dia pergi hingga akhir
hayat. Tahun 1516, da
Vinci diundang melukis ke
Perancis oleh Raja
Francois I. Raja yang
kagum terhadap karya-
karya da Vinci membeli
sejumlah lukisan sang
maestro termasuk lukisan
Monalisa dan kemudian
memajangnya di istana
Château Fontainebleau.
Selanjutnya, Raja Louis
XIV memindahkan lukisan
ke istana Versailles.
Setelah Revolusi Perancis,
lukisan berpindah lagi ke
istana (sekarang
museum) Louvre.
Penguasa terkenal pasca
Revolusi Perancis,
Napoleon I bahkan pernah
menggantung lukisan
Monalisa di kamar
pribadinya.
Peristiwa
menggemparkan terjadi
pada 21 Agustus 1911
ketika Monalisa dicuri
oleh seorang karyawan
museum berkebangsaan
Italia, Vincenso Peruggia.
Dia menyimpan Monalisa
selama dua tahun di
loteng kamarnya di Paris.
Tahun 1913, Peruggia
membawa pulang
Monalisa ke Italia dan
mencoba menjualnya. Dia
kemudian tertangkap,
namun masyarakat Italia
malah menganggap
Peruggia sebagai
pahlawan karena berhasil
‘ memulangkan’
Monalisa ke tanah airnya.
Setelah dipamerkan ke
publik, Pemerintah Italia
akhirnya memulangkan
Monalisa kembali ke
‘rumah’ di Museum
Louvre, Perancis.
Tahun 1962, Monalisa
sempat berkunjung ke
negara Paman Sam, AS
untuk dipamerkan di
museum National Gallery.
Tahun 1974, bertualang
ke Moskow dan Tokyo, di
mana jumlah pengunjung
pameran hampir
mencapai dua juta orang
hanya dalam beberapa
hari saja. Sebuah rekor
jumlah kunjungan
museum yang belum
terpecahkan hingga
sekarang.
Banyak yang menyukai
lukisan Monalisa namun
tidak sedikit pula yang
membencinya. Tahun
1956, Monalisa dilempari
asam hingga
menyebabkan sedikit
kerusakan di bagian
bawah lukisan.
Selanjutnya terkena
lemparan batu yang
menyebabkan lukisan
lecet di beberapa bagian.
Tahun 1974, Pemerintah
Jepang menghadiahi
Monalisa bingkai kaca anti
peluru yang berpenyejuk
udara. Sejak saat itu
Monalisa mulai aman dari
gangguan tangan-tangan
jahil.
Sejumlah fakta menarik
lain tentang Monalisa
Monalisa dilukis di atas
kanvas kulit kayu
menggunakan cat minyak
dan berukuran 77 x 53
cm.
Mona dalam bahasa Italia
adalah singkatan untuk
madonna yang artinya
adalah "nyonyaku".
Sehingga judul lukisan
artinya adalah Nyonya
Lisa. Dalam bahasa Italia
biasanya judul lukisan
ditulis sebagai Monna Lisa
(dengan ‘n’ ganda).
La Gioconda adalah
bentuk feminin dari
Giocondo. Kata giocondo
dalam bahasa Italia
artinya adalah "riang"
dan la gioconda artinya
adalah "wanita riang".
Berkat senyum Mona Lisa
yang misterius, frasa ini
memiliki makna ganda.
Begitu pula
terjemahannya dalam
bahasa Perancis; La
Joconde.
Nama Mona Lisa dan La
Gioconda atau La Joconde
menjadi judul lukisan
yang diterima secara luas
semenjak abad ke-19.
Sebelumnya lukisan ini
disebut dengan berbagai
nama seperti "Wanita dari
Firenze" atau "Seorang
wanita bangsawan
dengan kerudung tipis".
Lisa del Giocondo (Lisa
Gherardini) atau Monna
Lisa lahir tahun 1479 dan
berusia sekitar 24 tahun
ketika Leonardo da Vinci
melukisnya.
Tahun 1625, seorang
bangsawan Inggris, Duke
of Buckingham
mengajukan tawaran
membeli lukisan Monalisa.
Seniman terkenal Italia,
Pablo Picasso sempat
diinterogasi polisi Italia
saat lukisan Monalisa
hilang. Ini karena Picasso
sebelumnya diketahui
membeli beberapa arca
curian dari Museum
Louvre beberapa bulan
sebelum Monalisa hilang.
Tahun 1919, seniman
aliran Dadais, Marcel
Duchamp melukis parodi
Monalisa bertajuk
L.H.O.O.Q. Dalam lukisan ini
Monalisa ditambahkan
kumis dan jenggot.
L.H.O.O.Q. menjadi sama
tenarnya dengan
Monalisa.
La Joconde a le sourire
(Monalisa masih
tersenyum) adalah
sebuah sandi rahasia saat
Perang Dunia II untuk
menandakan bahwa
sejumlah barang seni
koleksi Negara telah
diamankan.
Tahun 2000, Eric
Harshbarger menyusun
sketsa Monalisa
menggunakan mainan
Lego, sementara Karen
Eland melukis Monalisa
menggunakan bahan kopi.
Lukisan Monalisa terkecil
dibuat oleh Yves Gerard
yang berukuran 9x13
milimeter. Sementara
lukisan yang terbesar
(Mega Mona) dibuat oleh
Karen Savell yang
berukuran 44x62 inci.
Karakter Monalisa
sempat muncul dalam
serial kartun “Kura-kura
Ninja” di episode
'Raphael Meets His Match'.
Tiga anggota kura-kura
Ninja: Raphael, Leonardo,
dan Donatello membantu
Monalisa mencari
penjahat yang telah
mengubahnya menjadi
mutan
Tahun 2000 digelar
sebuah pameran besar
dengan tajuk Seratus
Senyum Monalisa (The
100 Smiles of Mona Lisa)
yang memamerkan
beragam salinan lukisan
Monalisa sejak abad
ke-19.
Sebelum berkunjung ke
AS pada tahun 1962,
Monalisa ditaksir untuk
kepentingan asuransi dan
nilainya adalah 100 juta
dolar AS. Hingga saat ini
Monalisa tidak
diasuransikan karena
sudah dianggap sebagai
aset Negara oleh
pemerintah Perancis.
Sebuah tayangan dari
National Geographic
berjudul "Testing the
Mona Lisa" mengungkap
bahwa Monalisa ternyata
sedang hamil saat dilukis.
Tahun 2005, sejumlah
peneliti dari Universitas
Amsterdam mengungkap
penelitian mereka
tentang senyum Monalisa
yaitu: 83% bahagia, 9%
jijik, 6% takut, 2% marah,
-1% marah, 0% terkejut.
Januari 2010, Dr Vito
Franco, profesor anatomi
patologi dari Universitas
Palermo berteori bahwa
Monalisa saat dilukis pada
1503 mengalami
kegemukan dan
berkolesterol tinggi.
Museum Vernon di AS
mengklaim lukisan
Monalisa mereka adalah
lukisan asli. Monalisa versi
Vernon memiliki subyek
yang lebih muda dan
lukisannya agak sedikit
lebih lebar.
Kontroversi tak berujung
Sampai sekarang
Monalisa masih diliputi
tanda tanya besar
terutama yang berkaitan
dengan subyek
lukisannya. Memang
pendapat umum yang
diterima semua kalangan
Monalisa adalah Lisa del
Giocondo (Lisa Gherardini)
, tapi ada ahli yang
mengatakan bahwa
Monalisa sebenarnya
adalah potret diri
Leonardo da Vinci yang
dilukis berwujud
perempuan, sementara
ada juga yang
mengatakan Monalisa
adalah ibu kandung da
Vinci. Pendapat lain
mengatakan Monalisa
adalah Pacifica Brandano,
Constanza d'Avalos dan
bahkan Isabella of Aragon
yang merupakan isteri
terakhir dari da Vinci.
Jelasnya, siapapun yang
dilukis oleh da Vinci dalam
lukisan Monalisa hanya
dia dan Tuhan yang tahu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar