Rabu, 02 Februari 2011
asal usul nama hari
Sebagian orang percaya
bahwa langit itu berlapis
tujuh. ini ada kaitannya
dengan tujuh benda
langit yang memiliki jarak
yang berbeda.
maksudnya benda yang
lebih cepat jaraknya
dianggap lebih dekat
jaraknya. lalu akan
digambarkan seolah-olah
benda-benda tersebut
berada pada lapisan
langit yang berbeda-beda
dan mereka mengelilingi
bumi yang berada di
tengah-tengah. Di langit
pertama ada Bulan,benda
langit yang bergerak
cepat sehingga di anggap
paling dekat. langit yang
kedua ditempati
Merkurius ( bintang
Utarid). Venus (bintang
kejora) ditempat ketiga.
kemudian Matahari di
posisi empat. Dilangit
kelima adalah Mars
(bintang Marikh) langit ke
enam adlah Jupiter
(bintang musytari) dan
yang ketujuh adlah
saturnus (bintang Ziarah).
inilah keyakinan lama
yang menganggap Bumi
sebagai pusat semesta.
Orang-orang dahulu
(khususnya Romawi dan
Yunani) juga percaya
bahwa ketujuh benda
langit itu adalah dewa-
dewa yang memengaruhi
kehidupan di Bumi.
Pengaruh-nya bergantian
dari jam ke jam, dengan
urutan mulai dari yang
terjauh (menurut
pengetahuan mereka)
yaitu Saturnus, sampai
yang terdekat yakni
Bulan. Pada jam 00.00,
Saturnus-lah yang
dianggap berpengaruh
pada kehidupan manusia.
Karena itu, hari pertama
disebut Saturday (hari
Saturnus) dalam bahasa
Inggris, atau Sabtu dalam
bahasa Indonesia.
Ternyata, jika kita
menghitung hari sampai
tahun 1 Masehi, tanggal 1
Januari tahun 1, memang
jatuh pada hari Sabtu.
Bila diurut selama 24 jam,
jam 00.00 berikut-nya
jatuh pada Matahari. Jadi-
lah hari itu sebagai hari
Matahari (Sunday).
Setelah Sun ’s day
adalah Moon’s day
(Monday). Hari berikut-
nya adalah Tiw ’s day
(Tuesday). Tiw adalah
nama Anglo-Saxon untuk
Dewa Mars (dewa perang
Romawi kuno). Berikut-
nya adalah Woden ’s
day (Wednesday). Woden
adalah nama Anglo-Saxon
untuk Dewa Merkurius
(dewa perdagangan
Romawi kuno). Berikut-
nya lagi Thor ’s day
(Thursday). Thor adalah
nama Anglo-Saxon untuk
Dewa Jupiter (dewa Petir,
raja para dewa Romawi).
Terakhir adalah
Freyja ’s day (Friday).
Freyja adalah nama
Anglo-Saxon untuk Dewi
Venus (dewi kecantikan
Rowawi kuno).
Jumlah hari yang ada
tujuh itu, dalam bahasa
Arab, nama-nama hari-
nya disebut berdasarkan
urutan: satu, dua, tiga,
sampai tujuh, yakni ahad,
itsnain, tsalatsah,
arba ’ah, khamsah,
sittah, dan sab’ah.
Bahasa Indonesia
mengikuti penamaan Arab
ini, sehingga menjadi
Ahad, Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jum ’at, dan
Sabtu. Hari keenam
disebut secara khusus:
Jum ’at, sebab itu-lah
penamaan yang diberi-
kan Allah di dalam Al-
Qur ’an, yang menunjuk-
kan ada-nya kewajiban
shalat Jum ’at
berjamaah.
Penamaan Minggu berasal
dari bahasa Portugis,
Dominggo, yang berarti
hari Tuhan. Ini berdasar-
kan kepercayaan Kristen
bahwa pada hari itu
Yesus bangkit. Tetapi,
orang Islam tidak
mempercayai hal itu
(berbeda agama maka
beda pula cerita yang
dicerita-kan agama
masing-masing), sehingga
lebih menyukai
pemakaian “Ahad”
daripada “Minggu”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar