Rabu, 02 Februari 2011
asal usul pensil
Asal Usul Pensil
Kita pasti dah pada kenal dunk ma benda yang satu ini.
Keberadaannya pada saat ini sangat bermacam-macam.
Dengan berbagai bentuk dan modifikasi menjadikan benda
“kurus” ini sangat dibutuhkan manusia, terutama seniman.
Namun, bagaimana awal mula pensil lahir ke bumi kita ini??
Pensil
adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari
grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit
tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah
patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media
bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat
dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit
dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras. Selanjutnya
komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Penggunaan
timbal dan grafit sudah dimulai sejak zaman
Yunani. Keduanya memberikan efek goresan abu-abu,
walaupun grafit sedikit lebih hitam. Grafit sangat jarang
dipakai hingga kemudian pada tahun 1564 ditemukan
kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Borrowdale,
sebuah lembah di Lake District, Inggris bagian utara. Meskipun
kelihatan seperti batu bara, mineral tersebut tidak dapat
terbakar, dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengilap,
serta mudah dihapus di atas permukaan yang bisa ditulisi.
Pada masa ini istilah grafit masih disalahartikan dengan timah,
timah hitam, dan plumbago, artinya "seperti timah"
mengingat sifatnya yang hampir sama. Karena itu istilah lead
pencil (pensil timah) masih digunakan sampai sekarang.
Karena teksturnya berminyak, bongkahan dibungkus dengan
kulit domba atau potongan kecil timah berbentuktongkat
dibebat dengan tali. Tidak seorang pun tahu siapa yang mula-
mula mempunyai ide untuk memasukkan timah hitam ke
dalam wadah kayu, tetapi pada tahun 1560-an, pensil yang
primitif sudah sampai di benua Eropa.
Tak
lama kemudian, timah hitam ditambang dan diekspor
untuk memenuhi permintaan para seniman; dan pada abad
ke-17, bisa dikatakan timah hitam telah digunakan di mana-
mana. Pada waktu yang sama, para pembuat pensil
bereksperimen dengan timah hitam untuk menghasilkan alat
tulis yang lebih baik. Karena murni serta mudah diekstrak,
timah hitam dari Borrowdale menjadi incaran pencuri dan
pedagang gelap. Untuk mengatasinya, Parlemen Inggris
mengeluarkan undang-undang pada tahun 1752 yang
menetapkan bahwa pencuri timah hitam bisa dipenjarakan
atau dibuang ke suatu koloni narapidana.
Namun
pada tahun 1779, seorang ahli kimia Carl W. Scheele
meneliti dan menyimpulkan bahwa grafit memiliki sifat
kimiawi yang jauh berbeda dengan timbal. Grafit adalah
komposisi molekul karbon murni yang lunak. Akhirnya pada
tahun 1789, ahli Geologi Jerman, Abraham G. Werner
memberikan nama grafit, yang berasal dari perkataan Yunani
graphein, yang berarti menulis. Jadi, isi pensil bukan timah.
Pensil
dibedakan menurut komposisi . Huruf B
menginformasikan ketebalan (boldness), yang berarti
kandungan grafitnya lebih banyak. Sementara huruf H
menginformasikan kekerasan komposisi leadnya, yang berarti
kandungan tanah liatnya lebih banyak. Pensil dengan tanda F
berarti komposisinya sangat tepat untuk diraut hingga
keruncingan maksimal. Sementara angka di depan huruf
memperlihatkan tingkat ketebalan atau kekerasan komposisi
suatu pensil. Misalnya 2H akan lebih keras daripada H, atau 2B
akan lebih lembut dan tebal dibandingkan B. HB berarti pensil
memiliki kedua sifat keras dan tebal.
Pensil
sekarang adalah alat tuilis dan gambar yang canggih
sekaligus serbaguna, yang setiap tahun diproduksi di seluruh
dunia hingga milliaran batang. Pensil biasa dapat membuat
garis sepanjang 60 kilometer dan menulis 45.000 kata. Isi
pensil mekanis, yang tangkainya dari logam atau plastik, tidak
perlu diraut. Sebagai ganti grafit, pensil berwarna berisi bahan
pewarna dan pigmen dalam puluhan warna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar